Dayah Kitab Kuning Cabang Pakistan Resmi Dibuka di Aceh Besar

Dayah Kitab Kuning Jami'atul Madinah yang merupakan cabang dari Pakistan secara resmi dibuka di Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Rabu, 26 Juni 2024.

Theacehpost.com | ACEH BESAR – Dayah Kitab Kuning Jami’atul Madinah yang merupakan cabang dari Pakistan secara resmi dibuka di Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar, Rabu, 26 Juni 2024.

banner 72x960

Acara peresmian ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Region Nigran of Dawateislami yaitu Syaikh Ayyaz Attari dari Pakistan dan sejumlah ulama Aceh, pejabat pemerintahan, para santri, tamu undangan, dan masyarakat setempat.

Dayah Kitab Kuning Jamiatul Madinah ini diharapkan menjadi pusat pendidikan Islam yang fokus pada pengajaran kitab kuning, sebuah tradisi intelektual yang kaya dalam Islam, khususnya di Aceh.

Syekh Muhammad Yasin Attari Qadiri, Pimpinan Organisasi Dawate Islami Indonesia dalam sambutannya menyampaikan, Dayah Jami’atul Madinah menjalankan program pendidikan ilmu salaf berupa pelajaran fikih, tauhid, tasawuf, nahwu, saraf, mantiq, balaghah, hadis, Al-Qur’an, tauhid, dan lain-lain dengan menggunakan metode kitab kuning dari karangan ulama ahlussunnah waljama’ah.

“Dayah Kitab Kuning Jamiatul Madinah didirikan dengan tujuan memperkuat pendidikan agama Islam berbasis kitab kuning di Aceh Besar,” pungkasnya.

Syekh Yasin mengatakan kitab kuning merupakan kumpulan kitab klasik yang memuat ajaran dan ilmu agama Islam, akan menjadi kurikulum utama dalam pengajaran di pesantren ini. Dayah ini bertujuan untuk mencetak generasi yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia dan berwawasan luas dalam memahami ajaran Islam.

“Dayah Kitab Kuning Jami’atul Madinah sudah dibangun dan berjalan hampir diseluruh dunia dengan jumlah sekarang ada 700 cabang,” sambungnya.

Dayah Kitab Kuning Jami’atul Madinah di Aceh ini merupakan pertama di Indonesia dan yang ke-700 di dunia, yang tersebar hingga ke Inggris.

Syaikh Yasin menyampaikan bahwa belajar ilmu agama merupakan kewajiban setiap individu dan belajar ilmu umum atau ilmu dunia merupakan kebutuhan bagi setiap individu selama ilmu tersebut tidak berselisih dengan ilmu agama.

“Kami berharap pesantren ini dapat menjadi pusat pendidikan agama yang berkualitas, serta mampu mencetak ulama-ulama muda yang berkompeten dan berdedikasi dalam menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin,”ujar Syaikh Yasin Attari Qadiri dalam sambutannya.

Syekh Yasin juga mengatakan harapannya, dengan adanya Dayah Kitab Kuning Jami’atul Madinah ini, diharapkan akan lahir generasi yang mampu memahami dan mengamalkan ajaran Islam secara mendalam, serta berkontribusi dalam membangun masyarakat yang berakhlak dan berilmu.

Acara peresmian dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, dilanjutkan dengan salawat dan sambutan- dari para tokoh penting, termasuk Muspika Kecamatan dan ulama Aceh.

Pesantren Kitab Kuning Jamiatul Madinah menyediakan berbagai fasilitas pendukung untuk para santri, termasuk asrama, ruang belajar, perpustakaan, dan masjid.

Syekh Yasin mengharapkan dengan fasilitas yang memadai dan dukungan penuh dari berbagai pihak, pesantren ini diharapkan dapat berkembang menjadi lembaga pendidikan yang unggul dan berkontribusi positif bagi masyarakat Aceh Besar dan sekitarnya. []

Komentar Facebook