Dari Ujung Jarum hingga Cuci Darah, Semua Ditanggung JKN

[Dok. BPJS Kesehatan]

THEACEHPOST.COM | Langsa – Sindrom Nefrotik adalah salah satu jenis penyakit ginjal pada anak-anak dan orang dewasa yang mengakibatkan terjadinya kerusakan pada ginjal yang disebabkan oleh kadar protein di dalam urine meningkat.

banner 72x960

Tingginya kadar protein tersebut disebabkan oleh kebocoran pada bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah (glomerulus). Salah satu pengobatan penyakit kronis yang banyak digunakan adalah tindakan Hemodialisa (HD) atau cuci darah bagi pasien yang mengalami Sindrom Nefrotik.

Namun biaya prosedur ini tidaklah murah, berkisar antara ratusan ribu hingga jutaan rupiah untuk satu kali tindakan.

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) hadir memberikan harapan kepada seluruh masyarakat dalam mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus memikirkan biaya yang besar.

Manfaat hadirnya Program JKN terbukti sangat dirasakan oleh masyarakat, khususnya bagi peserta JKN yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara rutin.

Bagi Aldya Dwi Rizky Hasibuan (25) warga Kota Langsa, kehadiran Program JKN menjadi penyelamat dalam membantunya menjalani prosedur cuci darah secara rutin.

“Gejala awalnya terjadi pembengkakan di perut, demam dan sempat muntah darah juga. Setelah saya melakukan pemeriksaan, saya divonis syndrom nefrotik atau kebocoran pada ginjal yang membuat saya harus melakukan cuci darah setiap minggunya. Saya mulai cuci darah itu tahun 2020, dalam seminggu saya menjalani dua kali cuci darah yakni pada hari Senin dan hari Kamis,” kata Aldya, Senin (13/1/2025).

Aldya merasa sangat beruntung karena pemerintah telah menghadirkan JKN di tahun yang sama ia mengidap gagal ginjal. Karena sudah menjadi peserta JKN aktif, ia pun terlindungi JKN dari ketidakpastian biaya berobat. Jika pengobatan cuci darah ini tidak dijamin oleh Program JKN, Aldya mengaku tidak tahu seberapa banyak biaya yang harus dikeluarkannya hingga saat ini.

“Sampai dengan hari ini, saya hitung sudah hampir lima tahun saya menggunakan Program JKN untuk cuci darah. Sampai hari ini pun tidak ada biaya apapun yang harus saya bayar jika datang ke rumah sakit, semua obat yang dibutuhkan juga tersedia di rumah sakit. Saya tahu untuk sekali tindakan biayanya bisa menghabiskan ratusan ribu hingga lebih dari satu juta rupiah. Jadi bisa dibayangkan kalau harus dua kali cuci darah dalam seminggu akan sebanyak apa uang yang harus saya keluarkan kalau tidak terdaftar sebagai peserta Program JKN,” ucap Aldya.

Selama menjadi proses pengobatan Aldya juga merasa diberikan fasilitas yang layak dan pelayanan yang diberikan Mulai dari administrasi hingga pelayanan oleh tenaga medis, semuanya memberikan pelayanan yang baik tanpa diskriminasi.

“Untuk pelayanan saya kembali dibuat kagum dan puas, karena jujur saya sangat merasakan diberi kemudahan saat melakukan kepengurusannya. Selama menjalani cuci darah di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Langsa dilayani dengan sangat baik oleh semua tenaga kesehatan yang pernah saya temui. Apalagi saya aktif menggunakan BPJS untuk cuci darah tiap minggunya,” ujar Aldya.

Di akhir perjumpaan Aldya menyampaikan terima kasih kepada BPJS Kesehatan karena sudah menyelenggarakan program yang luar biasa ini. Dirinya juga berharap untuk kedepannya semakin banyak orang yang sadar pentingnya terdaftar dalam Program JKN.

“Terima kasih kepada BPJS Kesehatan yang telah menyelenggarakan Program JKN dengan baik. Program JKN ini sangat membantu dan begitu penting, terutama bagi mereka yang membutuhkan perawatan medis rutin dan mahal. Saya berharap semoga BPJS Kesehatan terus berjalan dan semakin jaya untuk membantu pasien cuci darah yang sedang berjuang sembuh seperti saya,” tutup Aldya. (Saiful Alam)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook