CPO Tumpah di Badan Jalan, Maut Mengintai di Lintasan Geurutee

waktu baca 2 menit
Tumpahan CPO di lintasan Gunung Geurutee yang sangat membahayakan pengguna jalan bahkan bisa berakibat jatuhnya korban jiwa. Foto ini memperlihatkan kondisi tumpahan di salah satu titik dan satu unit minibus nyandar ke pagar pengaman jalan, Rabu, 24 Agustus 2022. (Sumber: WAG Siaga Bencana Aceh)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Tumpahan minyak sawit mentah atau CPO (crude palm oil) melumuri Jalan Nasional Banda Aceh-Calang-Meulaboh di kawasan Gunung Geurutee, Kabupaten Aceh Jaya mengakibatkan ruas jalan di pegunungan itu sangat rawan kecelakaan.

Kondisi terbaru tumpahan CPO di lintasan Geurutee dilaporkan relawan RAPI yang tergabung dalam WAG Siaga Bencana Aceh, Rabu, 24 Agustus 2022.

“Bagi saudara-saudara kami dari wilayah barat-selatan yang berpergian ke Banda Aceh diharap hati-hati di lintasan Gunung Geurutee karena ada tumpahan CPO. Jalan licin sekali, terima kasih,” begitu postingan relawan RAPI bernama Muhammad Yusuf/JZ01AYS.

Laporan itu juga menyertai postingan foto yang memperlihatkan kondisi jalan di salah satu sisinya lembab (seperti lumuran minyak). Tampak petugas kepolisian di lokasi dan sebuah minibus seperti kecelakaan ke sisi pagar pengaman jalan.

Tak ada penjelasan waktu kejadian maupun di kilometer berapa tumpahan CPO itu terjadi.

banner 72x960

Hasil penelusuran Theacehpost.com, tumpahan CPO di lintasan Geurutee sudah rutin terjadi yang berdampak pada terganggunya pengguna jalan bahkan mengancam keselamatan jiwa ketika melintas. Kondisi ini sepertinya belum menjadi perhatian serius dari pihak terkait.

Minyak sawit mentah itu menggenangi badan jalan dari truk yang mengangkutnya. Tak terlalu jelas bagaimana itu bisa terjadi, tetapi dampak yang ditimbulkan sangat berbahaya karena badan jalan menjadi sangat licin.

“Setiap saat maut mengintai pengguna jalan, sementara pengusaha angkutan seperti tak tersentuh aturan atau sanksi akibat kelalaian. Siapa yang harus bertanggungjawab kalau tumpahan CPO itu sampai merenggut korban jiwa,” tanya Ichsan Fuadi, seorang relawan RAPI lainnya yang merespons kondisi itu. []

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *