Cerita Malik Mahmud dengan Pejuang GAM Ishak Daud 2 Hari Sebelum Syahid
Theacehpost.com | ACEH TIMUR – Dalam rangkaian kunjungannya kerjanya ke Kabupaten Aceh Timur, Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk Malik Mahmud Al Haythar berziarah ke makam Ishak Daud di Gampong Blang Geuleumpang, Kecamatan Idi Rayeuk, Aceh Timur, Sabtu, 19 Agustus 2023.
Ishak Daud merupakan tokoh pejuang Gerakan Aceh Merdeka (GAM) yang syahid pada 8 September 2004 silam.
Kepala Bagian Humas dan Kerja Sama Wali Nanggroe, M Nasir Syamaun MPA mengatakan, pada ziarah kali ini, Wali Nanggroe didampingi oleh tokoh GAM dan tokoh masyarakat Aceh Timur.
“Doa bersama dipimpin oleh Tgk Imum Gampong Blang Geuleumpang,” kata Nasir.
Bagi Wali Nanggroe, Ishak Daud merupakan salah seorang sosok penting dalam barisan pejuang GAM.
“Salah seorang sosok tantara GAM yang memilik kecerdasan tinggi, perawakannya pun gagah, berani, dan memiliki banyak inisiatif,” kenang Wali Nanggroe, pada sebuah perbincangan usai ziarah, Sabtu malam 19 Agustus 2023.
Ditanyai pandangan tentang sosok Ishak Daud, memori Wali Nanggroe langsung terkoneksi dengan berbagai kisah di masa perjuangan. Salah satunya adalah perbincangan terakhirnya dengan Ishak Daud dua hari sebelum Panglima GAM yang cukup disegani itu syahid.
Ceritanya, Wali Nanggroe sedang berada di Swedia. Ia dalam perjalanan menuju sebuah kantor pengacara di sana, untuk menyiapkan pengacara bagi Ishak Daud yang sedang menjalankan operasi penyanderaan.
“Saat itu saya sedang dalam kereta api, saya bilang, nanti saya telepon kembali,” kisah Wali Nanggroe.
Usai dari kantor pengacara, Wali Nanggroe menghubungi kembali Ishak Daud. Ia menyampaikan laporan perkembangan terakhir, dan meminta arahan.
“Saya bilang, Ishak, kamu keluar saja dari daerah itu untuk sementara waktu. Karena dari pihak musuh sudah mengetahui lokasi keberadaan kamu,” perintah Wali Nanggroe yang saat itu merupakan Perdana Menteri GAM.
“Rupanya, mungkin dia tidak sempat keluar, atau memang mungkin dia tidak mau keluar karena dia mau mendekat dengan pasukannya sendiri. Dan akhirnya kita dengar ada pertempuran sengit, dan Ishak Daud syahid,” tambah Wali Nanggroe.
Wali Nanggroe cukup mengenal baik Ishak Daud, dari sejak direkrut di Malaysia, hingga saat menjalani latihan di Libya.
Menurut Wali Nanggroe, Ishak Daud merupakan salah seorang yang terbaik semasa menjalani latihan di Libya. Sosok yang disiplin dan dinamis.
“Dan saat operasi di Aceh, juga termasuk salah satu tentara dan pemimpin terbaik. Banyak operasi-operasi besar yang dilakukan oleh Ishak Daud,” kenang Wali Nanggroe.
“Bagi saya Ishak Daud adalah sosok pejuang yang hebat, cerdas, militan. Maka kalau saya ada kesempatan berkunjung ke Aceh Timur, selalu saya datang menziarahi makam beliau,” kata Wali Nanggroe. []