BSI Perkuat Literasi Ekonomi Syariah Berkelanjutan di Aceh
THEACEHPOST.COM | Meureudu – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkuat literasi ekonomi syariah berkelanjutan melalui kuliah umum yang mengangkat tema ‘Membangun Wawasan Wirausaha Berbasiskan Ekonomi Sirkular yang Rahmatan lil Alamin’, di Kabupaten Pidie Jaya, Provinsi Aceh.
Kuliah umum tersebut diberikan oleh Direktur Risk Management BSI, Grandhis Helmi Harumansyah di acara Wisuda Alumni Angkatan ke-37 Tahun 2025, Pesantren Dayah Jeumala Amal, Pidie Jaya, Aceh. Upaya ini menjadi salah satu bukti nyata komitmen perseroan dalam memperkuat literasi ekonomi syariah berkelanjutan.
“Melalui acara ini kami berharap dapat meningkatkan pemahaman generasi muda Aceh tentang perbankan syariah dan kewirausahaan,” kata Grandhis dalam acara yang dihadiri oleh Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah dan sekitar 1.500 peserta tersebut.
Kepada peserta yang hadir Grandhis pun menekankan bahwa dalam mendukung penerapan ekonomi berkelanjutan, BSI telah menyalurkan pembiayaan ke sektor usaha ramah lingkungan termasuk pembinaan wirausaha.
“BSI juga membantu usaha kecil yang peduli lingkungan, seperti daur ulang, pertanian organik, atau produk ramah lingkungan,” ujarnya.
Hal tersebut tak terlepas pula dari visi perseroan dalam memperkuat penerapan prinsip environmental, social, and governance (ESG). Adapun implementasi ESG BSI terbagi dalam 3 pilar. Pilar pertama adalah Banking. Dalam hal ini BSI sebagai sahabat finansial telah menyalurkan sustainable financing sebesar Rp72,6 triliun atau 25,29% dari total portfolio pembiayaan per kuartal I/2025.
Jika dirinci, sustainable financing tersebut terdiri dari Green Financing sebesar Rp14,6 triliun dan Social Financing Rp58 triliun. Pilar kedua adalah Operation, di mana BSI telah melakukan inisiasi untuk aktivitas operasional yang rendah karbon melalui infrastruktur dan fasilitas perusahaan. Antara lain 6 titik lokasi solar panel, 70 mesin RVM, 6 unit Charging Station kendaraan listrik dan 139 unit kendaraan listrik untuk operasional.
Pilar ketiga adalah Beyond Banking. Terkait hal tersebut BSI sebagai sahabat sosial dan spiritual telah menyalurkan dana sebesar Rp56,8 miliar kepada masyarakat yang bersumber dari dana ZISWAF BSI. Penyalurannya dibagi dalam 5 kegiatan yaitu ekonomi, pendidikan, kemanusiaan, kesehatan serta dakwah dan advokasi.
Grandhis lanjut menjelaskan, selain itu untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membangun semangat berkelanjutan perseroal pun bekerja sama dengan komunitas. Seperti kegiatan pemberdayaan bank sampah, urban farming, pesantren, dan pemerintah daerah untuk membangun usaha sirkuler.
BSI juga melakukan pelatihan dan pendampingan usaha bagi calon pengusaha muda. Kegiatan yang dilakukan seperti pengelolaan limbah usaha, energi hemat, dan bisnis hijau. “Hal ini kami lakukan melalui acara-acara besar yang menjadi event flagship BSI seperti Talenta Wirausaha BSI, Aceh Muslimpreneur dan ODP Micro Business atau kemitraan perguruan tinggi,” lanjutnya.
Selain itu, BSI juga mendorong digitalisasi usaha melalui sejumlah platform pemasaran. BSI membantu usaha kecil untuk masuk ke toko online atau e-commerce, menggunakan QRIS, dan tampil di pameran UMKM hijau.
Penyerahan Bantuan BSI Maslahat
Pada kesempatan yang sama perseroan pun menyerahkan bantuan program sentra UMKM BSI untuk peternakan bebek kepada Yayasan Jeumala Amal senilai Rp750 juta. Bantuan langsung diserahkan oleh Grandhis dan diterima oleh Direktur Dayah Jeumala Amal, Drs. Tgk. Hamdani AR yang disaksikan oleh Fadhlullah.
Terkait hal itu, Ketua yayasan jeumala Amal, T. Umar Laksamana menyampaikan terima kasih kepada BSI dan Yayasan Bangun Sejahtera Indonesia Maslahat atau BSI Maslahat, atas dukungan dan bantuan yang diberikan untuk pembangunan peternakan bebek tersebut.
“Bantuan ini memiliki makna yang mendalam, juga memberi dampak positif yang besar terhadap kelancaran dan kesuksesan program kami. Kepercayaan yang diberikan oleh BSI menjadi motivasi bagi Dayah Jeumala Amal untuk terus berkarya, berinovasi, dan memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan lingkungan sekitar,” kata Umar.
Dia pun berharap kerja sama ini dapat terus dikembangkan. Sehingga di masa depan membawa manfaat yang lebih luas, serta mendukung pembangunan yang berkelanjutan. “Kontribusi, perhatian, dan komitmen yang diberikan tersebut akan menjadi pendorong bagi Dayah Jeumala Amal untuk terus maju dalam menjalankan prinsip ekonomi sirkuler yang ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan,” tutur Umar.
Motivasi Santri
Dalam acara tersebut, Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah mengatakan upaya BSI ini akan memberikan motivasi kepada para santri dan orang tua yang menitipkan anaknya di pesantren tersebut. Selain mendorong semangat belajar, upaya BSI akan lebih meningkatkan pengetahuan terkait ekonomi syariah yang berkelanjutan.
“Kami ingin mengajak para santri untuk menjadi pemimpin masa depan yang berakhlak mulia dan berilmu tinggi. Kami juga mengingatkan orang tua akan pentingnya mendukung pendidikan anak-anak mereka di pesantren sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan bangsa,” pungkas Wagub Fadhlullah. (Akhyar)
Baca berita lainnya di Google News dan saluran WhatsApp