BKMT Harus Aktif dalam Upaya Pencegahan Corona

Ketua Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Aceh, Dyah Erti Idawati. (Foto: Humas Aceh)

Theacehpost.com | BIREUEN – Di masa pandemi Covid-19 saat ini, Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) sebagai salah satu komponen bangsa yang sangat dekat dengan masyarakat, harus turut berperan dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19, terutama yang berkaitan dengan kedisiplinan menerapkan protokol kesehatan.

banner 72x960

Penegasan tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah BKMT Aceh Dyah Erti Idawati, dalam sambutannya pada acara Pembinaan dan Tausyiah PW BKMT Aceh, yang mengangkat tema ‘Penguatan BKMT dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 dengan Konsep Jaga Diri Jaga Hati’ Meuligoe Bupati Bireuen, Sabtu, 28 November 2020.

“Di masa pandemi ini, BKMT harus mengambil perannya sebagai salah satu komponen bangsa dalam pemberdayaan masyarakat di sektor kesehatan dan ekonomi. Caranya adalah dengan ikut melahirkan program-program yang mendukung pemerintah dalam upaya penanganan dan pencegahan Covid-19. Salah satunya, dengan menerapkan protokol kesehatan yakni menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker kepada para pengurus dan anggotanya,” ujar Dyah Erti.

Selain itu, sambung Dyah Erti, BKMT juga dapat melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat sekitar, khususnya terhadap kelompok paling terdampak dan para lansia, akan pentingnya penerapan protokol kesehatan secara disiplin di masa sekarang ini.

Dosen Teknik Arsitektur Unsyiah itu meyakini dengan upaya sosialisasi masif, maka akan terbangun kesadaran di tengah masyarakat. Dengan demikian, upaya tersebut setidaknya akan dapat meningkatkan harapan untuk hidup sehat dan memperkecil angka penyebaran Covid-19 di Aceh.

Dyah Erti juga mengingatkan, kondisi pandemi Covid-19 yang menyebabkan pemerintah melakukan berbagai upaya pencegahan dengan sejumlah pembatasan, juga sangat berimbas pada perekonomian masyarakat.

“Di tengah kondisi ekonomi yang ikut melemah akibat terdampak wabah, BKMT juga dapat ambil bagian bersama pemerintah dalam memberikan bantuan kebutuhan pokok kepada warga yang membutuhkan atau kehilangan pekerjaan. Selain menjadi mitra pemerintah, BKMT juga harus mampu menjadi mitra masyarakat. BKMT harus ikut turun ke bawah untuk memberikan perhatian terhadap masalah kemasyarakatan seperti kemiskinan dan ketidakadilan sosial,” imbau Dyah.

Dyah Erti juga mengingatkan, bahwa BKMT dapat pula berperan dalam meningkatkan kapasitas kaum ibu dan muslimah tidak semata sektor ekonomi tetapi yang jauh lebih penting adalah pendidikan.

“Kontribusi BKMT dalam mendidik generasi Aceh yang cerdas dan berakhlakul karimah juga sangat ditunggu-tunggu. Oleh karena itu, sudah sepatutnya BKMT ikut mendukung program Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan meningkatkan peran serta orang tua sebagai guru kedua,” imbuh Dyah Erti.

Ibu dari dua orang putra itu menjelaskan, PJJ diberlakukan pemerintah sebagai langkah mencegah berkembangnya penyebaran Covid-19 di lingkungan satuan pendidikan. Melalui PJJ ini para siswa memanfaatkan gawai (smart phone atau komputer) dan jaringan internet untuk mendapatkan materi pembelajaran dari guru di sekolah.

Namun, karena dilakukan secara daring/online, dibutuhkan kerja ekstra dan pengawasan ketat terhadap peserta didik dari orang tua di rumah. Di sinilah BKMT dituntut untuk meningkatkan kapasitas setiap anggotanya agar lebih aktif mendampingi serta membangun komunikasi positif dengan anak selama menggunakan internet.

“Saya yakin BKMT mampu melakukan peran-peran tersebut karena sifat organisasi ini yang terus bergerak dan belajar sambil mengimplementasikan Islam yang rahmatan lil alamin,” sambung Dyah Erti. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *