BKKBN: Angka Stunting di Bener Meriah Tertinggi Ketiga di Aceh
Theacehpost.com | BENER MERIAH – Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) yang dikeluarkan oleh Kementrian Kesehatan (Kemenkes), angka stunting di Kabupaten Bener Meriah berada diurutan ketiga tertinggi di Aceh, atau mencapai 40 persen.
Angka stunting terbesar adalah Kabupaten Gayo Lues yakni 42,9 persen dan disusul Kota Subulussalam, 41,8 persen.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh, Sahidal Kastri pada kegiatan rekonsiliasi stunting di Kafe Rembele, Bener Meriah, Rabu 11 Mei 2022.
“Karena angka stunting di Bener Meriah masih cukup tinggi, maka perlu dilakukan pembahasan upaya-upaya penanganan dengan dinas terkait di daerah tersebut, sehingga perlu dilakukan koordinasi, serta sinergi dengan pemerintah daerah,” ungkapnya.
“Setelah dilakukan pengecekan, ternyata kasus stunting di Bener Meriah tidak sebesar data SSGI dari Kemenkes. Jadi, Pemkab Bener Meriah tak usah risau, meski angka stunting ini harus turun sebesar 14 persen pada 2024 mendatang,” katanya.
Sahidal meyakini, komitmen Sekda Bener Meriah, Haili Yoga untuk terjun langsung ke lapangan bersama tim akan membuahkan hasil.
“Saat ini jumlah angka stunting di Bener Meriah mungkin besar, tapi jika sistem cek dan ricek yang diterapkan di Bener Meriah akan lebih cepat turun, sehingga menjadi prestasi untuk Bener Meriah nantinya,” pungkas Sahidal.
Sementara itu, Sekda Haili mengatakan, penurunan angka stunting harus diprioritaskan dengan kolaborasi antara seluruh pihak.
“Salah satu strategi yang harus dan sedang kita laksanakan adalah sosialisasi yang gencar, sehingga pada akhirnya seluruh lapisan masyarakat memahami dan mengerti apa itu stunting,” katanya.
Menurutnya, indikator sosialisasi stunting berhasil ketika seluruh lapisan masyarakat memahami apa itu stunting.
Pihaknya mengaku optimis angka stunting di Bener Meriah dapat segera turun, namun harus disertai dengan data yang akurat.
“Tidak ada lagi petugas yang tidak memiliki data stunting, dan semua pihak yang menangani stunting harus memiliki data yang akurat dan sama,” jelasnya. []