“Bit Nyoe Hana Saket, Yak Ta Jak Vaksin”
Theacehpost.com | LHOKSEUMAWE – “Bit nyoe hana saket, yak ta jak vaksin (benar-benar tidak sakit, ayo kita ikut vaksin)” ujar Umar Khadafi, salah seorang siswa SMA Negeri 2 Lhokseumawe, usai menerima suntikan vaksin dari vaksinator yang berasal dari Puskesmas Mon Geudong, Selasa, 21 September 2021.
Di kursi antrian, seratusan temannya hanya busa tertawa mendengar pernyataan Umar melalui pengeras suara.
Saat divaksin, Umar turut didampingi oleh Sekretaris Daerah Aceh, Taqwallah, Sekda Kota Lhokseumawe, T Adnan dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Alhudri.
Para siswa SMAN 2 Lhokseumawe terlihat antusias mengikuti vaksinasi. Pemandangan yang tak jauh berbeda juga terlihat di SMA Negeri 1 Lhokseumawe.
Para siswa terlihat santai menunggu di bawah tenda yang didirikan di lapangan basket sekolah tersebut.
Setiap siswa menunggu dengan santai di kursi antrian. Pada tangan mereka masing-masing , tergenggam sehelai formulir, yang sesekali dijadikan sebagai kipas penghalau panas, karena hari ini, cuaca di daerah yang dulu terkenal dengan julukan petrodolar itu sangat terik.
Para siswa terlihat santai dan saling memberi spirit di kursi antrian pasca vaksinasi.
“Bekas suntikannya agak sakit,” ujar salah seorang siswi.
“Mana ada, aku biasa aja. Pasti tadi kamu kerasin waktu disuntik. Aku gak sakit,” kata temannya.
“Iya, aku juga gak sakit,” timpal temannya yang lain.
Sementara itu, petugas dari Puskesmas Banda Sakti berulang kali mengingatkan para siswa yang baru divaksin untuk tidak beranjak dari tenda antrian, agar mudah diawasi jika saja terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI).
“Kepada anak-anak yang sudah divaksin, jangan kemana-mana ya, tetap berada di areal vaksinasi. Jangan lupa mendownload aplikasi PeduliLindungi untuk melihat data anak-anak di sana,” ujar salah seorang tenaga medis dari Puskesmas Banda Sakti.
Usai divaksin, setiap siswa SMAN 1 Lhokseumawe mendapatkan kupon untuk ditukarkan dengan segelas besar bubur kacang hijau.
Sementara itu, di SMAN 1 Lhokseumawe, usai mengikuti dzikir dan do’a rutin jajaran ASN Pemerintah Aceh, Sekda Aceh kembali mengajak pihak sekolah untuk terus mensosialisasikan pentingnya vaksinasi, terhadap upaya menekan penyebaran Covid-19.
Sekda meyakini, jika semua orang memahami pentingnya vaksinasi, maka tidak akan ada orang yang ragu.
“Tidak ada orang yang tidak mau divaksin, yang ada orang yang belum paham apa itu vaksin dan apa imbas positifnya bagi tubuh. Jadi, ketika ada orang yang tidak mau divaksin, maka itu adalah kesalahan kita yang tidak mampu menjelaskan dengan baik kepada masyarakat,” ujar Sekda.
Oleh karena itu, Taqwallah mengimbau pihak sekolah, terutama wali kelas untuk melakukan pendekatan persuasif, menjelaskan dengan rinci kepada wali murid dan siswa tentang pentingnya vaksinasi.
Sekda kembali mengajak insan dunia pendidikan agar selalu menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari serta terus mensosialisasikan vaksinasi kepada masyarakat sekitar.
“Selalu patuhi Prokes, kenakan masker dan ajak masyarakat untuk ikut vaksinasi. Jika kita patuh prokes, insyaallah angka Covid-19 akan melandai, aktivitas di sektor pendidikan, perekonomian dan sektor lain akan normal seperti sediakala,” kata Taqwallah.
Demi suksesnya vaksinasi, ia juga mengajak seluruh jajaran dunia pendidikan, terutama pihak sekolah, menyukseskan vaksinasi siswa dengan memanfaatkan momentum Gerakan Vaksinasi Siswa yang akan berlangsung hingga 30 September mendatang, untuk mengejar cakupan vaksinasi agar kekebalan kelompok atau herd immunity segera terbentuk.
“Fokus Satgas Penanganan Covid-19 Aceh saat ini adalah vaksinasi siswa. Mari kita manfaatkan dengan sebaik-baiknya fokus dari teman-teman tenaga kesehatan, TNI dan Polri ini untuk mengejar capaian vaksinasi agar kekebalan kelompok segera terbentuk,” ujarnya.
Sekda menambahkan, jika kekebalan kelompok terbentuk maka kehidupan akan bisa kembali berjalan normal seperti sediakala.
Oleh karena itu, ia berpesan kepada pihak sekolah terutama wali kelas, untuk mengajak serta turut mendampingi saat siswa divaksin.
“Kita semua tentu ingin proses belajar mengajar bisa berlangsung seperti sediakala. Untuk itu, mari kita sukseskan vaksinasi siswa ini. Pihak sekolah, terutama bapak dan ibu wali kelas adalah kunci sukses pelaksanaan vaksinasi siswa. Kami yakin, kedekatan wali kelas dengan para siswa akan berimbas positif terhadap kesuksesan pelaksanaan vaksinasi siswa ini,” ujar Taqwallah.
Sementara itu, Kadis Pendidikan Aceh Alhudri, juga menegaskan pentingnya cakupan vaksinasi terhadap pulihnya aktivitas pendidikan dan perekonomian Aceh.
“Anak-anak selalu bertanya, kapan kami bisa belajar luring Pak? Mereka sudah bosan belajar daring. Dan, kita juga tentu sama seperti anak-anak, rindu mengajar dan bertatap muka langsung. Namun, semua keinginan itu akan sulit terwujud jika vaksinasi gagal. Sekolah akan terus berjalan secara daring dan perekonomian kita akan terus terpuruk karena pembatasan yang harus dilakukan pemerintah untuk melindungi rakyatnya,” ujar Alhudri tegas. []