BFLF Bantu 259 Pasien Kurang Mampu dengan Penyakit Kronis Sepanjang 2024
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh — Yayasan Blood For Life Foundation (BFLF) terus menunjukkan komitmennya dalam aksi kemanusiaan sepanjang tahun 2024. Selama setahun terakhir, BFLF telah membantu 259 pasien kurang mampu yang menderita penyakit kronis di seluruh Aceh, khususnya mereka yang sedang menjalani pengobatan di Rumah Sakit Umum Daerah Zainoel Abidin (RSUDZA).
Ketua BFLF, Michael Octaviano, mengungkapkan bahwa dukungan tersebut diberikan melalui Rumah Singgah BFLF yang berlokasi di Jalan Kepiting Nomor 5, Banda Baru, Banda Aceh. Bantuan yang diberikan mencakup tempat tinggal sementara, transportasi, dan kebutuhan makan bagi pasien serta keluarga pendamping.
“Kami ingin memastikan pasien tidak perlu khawatir tentang biaya, sehingga mereka bisa fokus menjalani pengobatan,” ujar Michael dalam keterangan pers di Banda Aceh, Senin (30/12/2024).
BFLF melayani pasien dengan penyakit kronis seperti kanker, thalassemia, dan gagal ginjal yang membutuhkan perawatan rutin. Selain itu, yayasan ini menyediakan layanan ambulans untuk mengantar dan menjemput pasien yang harus menjalani pengobatan secara berkala di RSUDZA.
“Banyak pasien kurang mampu menghentikan pengobatan mereka karena mahalnya biaya penginapan, terutama jika harus berobat ke rumah sakit provinsi dalam jangka waktu lama,” tambahnya.
Selain mendukung pasien kronis, BFLF juga menjalankan berbagai program sosial lainnya. Salah satunya adalah Gerakan 100 Sepeda, yang bertujuan membantu pelajar dari keluarga kurang mampu. Pada 2025, BFLF berencana meluncurkan Gerakan Nasi Gratis melalui kolaborasi dengan berbagai pihak.
“Kami ingin mengajak semua pihak untuk bersama-sama membantu masyarakat yang membutuhkan. Saat ini, jangkauan kegiatan BFLF telah meluas ke berbagai wilayah di Aceh, bahkan mencakup daerah lain di Indonesia,” jelas Michael.
Di tahun 2025, BFLF berharap dapat meningkatkan kapasitas Rumah Singgah sehingga mampu menampung lebih banyak pasien. Selain itu, mereka bercita-cita menambah armada ambulans untuk memenuhi kebutuhan transportasi, baik untuk pasien yang sakit maupun jenazah.
“Kerja kemanusiaan ini tidak mungkin berjalan tanpa dukungan dari para donatur, anak muda, dan media yang selalu mendukung upaya kami,” tutupnya.
