Bertemu Pengurus Organisasi Pers, Ketua DPRA Ajak Samakan ‘Frekuensi’
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Ketua DPR Aceh, Saiful Bahri yang akrab disapa Pon Yahya mengajak wartawan yang berhimpun dalam berbagai asosiasi pers untuk memperkuat sinergitas guna membangun Aceh.
“Tak ada cara lain kecuali kita perkuat sinergitas atau istilah saya kita samakan frekuensi untuk membangun Aceh. MoU Helsinki dan UUPA menjadi kekuatan utama kita,” tandas Pon Yahya ketika bersilaturahmi dengan Pengurus PWI Aceh, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Banda Aceh, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Aceh, dan Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh, Selasa malam, 7 Juni 2022 di rumah dinas Ketua DPRA, kawasan Blang Padang, Banda Aceh.
Hadir pada kesempatan itu Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin, Ketua AJI Banda Aceh Juli Amin, Ketua IJTI Aceh Munir Noer, Ketua PFI Aceh Bedu Saini beserta unsur pengurus dan anggota masing-masing organisasi.
Turut mendampingi Ketua DPRA, Juru Bicara Dewan Pimpinan Aceh-Partai Aceh (DPA-PA), Nurzahri.
Ada banyak hal yang disampaikan Pon Yahya dalam pertemuan perdana dengan unsur pengurus lintas organisasi pers tersebut.
Pon Yahya memaparkan soal dana Otonomi Khusus (Otsus) Aceh yang berkurang menjadi satu persen pada 2023 mendatang dari sebelumnya 2.5 persen. Juga dikupasnya soal realisasi Memorandum of Understanding (MoU) Helsinki.
Pada kesempatan itu Pon Yahya berkisah tentang konflik berkepanjangan melanda Aceh hingga berujung damai pada 15 Agustus 2005 antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonesia.
“Sinergitas dan kolaborasi antara DPRA dengan pers, membangun Aceh ke arah yang lebih baik, saya kira sangat penting. Ini artinya kita bersama-sama mengemban tanggung jawab untuk kemajuan Aceh,” katanya.
Menurutnya, sinergitas pers dengan DPRA, termasuk soal realisasi implementasi MoU Helsinki yang belum sesuai harapan. Padahal, nota kesepahaman itu sudah ditandatangani sejak 17 tahun lalu.
Itu sebabnya, Pon Yahya mengajak wartawan dan seluruh elemen di Aceh untuk bahu-membahu bersama DPRA mewujudkan yang belum tercapai hingga tuntas.
Ia juga tidak menampik soal kondisi kehidupan masyarakat, mulai dari kemiskinan, kriminalitas, penyalahgunaan dan peredaran narkoba hingga kekerasan seksual. “Mari kita hidupkan terus diskusi. Saya siap kapan saja. Semoga kita segera keluar dari berbagai permasalahan,” ujar Pon Yahya sambal meminta wartawan membaca secara detail butir-butir MoU.
Ketua PWI Aceh, Nasir Nurdin, menyambut baik langkah Ketua DPRA, Saiful Bahri alias Pon Yahya untuk bersinergi dengan lintas organisasi pers di Aceh. Bahkan, organisasi yang dinakhodainya itu siap berkolaborasi dalam memberikan masukan kepada pemerintah.
“PWI Aceh dengan SDM yang kami miliki siap menjadi mata dan telinga bagi pemerintah untuk kita bangun Aceh menjadi lebih baik. Kami akan bersikap kritis jika memang ada yang harus dikritisi. Kemitraan kita demi kemajuan Aceh, bukan untuk memburu kepentingan sesaat,” kata Nasir Nurdin.
Rangkaian pertemuan itu diakhiri dengan gelaran foto bersama antara Ketua DPRA dengan lintas organisasi pers, termasuk dengan Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin didampingi unsur pengurusnya yaitu Wakil Sekretaris II Abdul Hadi, Ketua Seksi Organisasi dan Keanggotaan Muhammad Nazar Ahadi, dan Perwakilan Seksi Keagamaan, Afrizal Woyla. []