Berdayakan Pesantren, Kemenag akan Buka Beasiswa S3 Dosen Ma’had Aly

Ilustrasi. (Foto: Antara/Arief Priyono).

Theacehpost.com | JAKARTA – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas mengaku akan menjadikan kemandirian pesantren sebagai salah satu program prioritas dalam kepemimpinannya.

banner 72x960

Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kementerian Agama (Kemenag), Waryono Abdul Ghafur mengatakan, ada sejumlah program pemberdayaan pesantren yang akan dilakukan sepanjang 2021. 

Program-program itu sebagian dilaksanakan Kemenag dan ada yang berbasis penguatan sinergi lintas kementerian dan lembaga negara (K/L). 

Waryono mencontohkan, di antara program pemberdayaan tersebut adalah afirmasi terhadap Ma’had Aly atau perguruan tinggi model pesantren. 

Pada 2021 ini, Kemenag akan memberikan beasiswa doktoral (S3) bagi dosen Ma’had Aly. 

Selain itu, telah disiapkan pula bantuan pembangunan dan pengembangan perpustakaan Ma’had Aly.

“Kemenag akan perkuat akreditasi Ma’had Aly sehingga bisa sampai pada level mumtaz atau A,” ujar Waryono di Jakarta, Sabtu, 6 Februari 2021.

Menurutnya, saat ini tercatat ada 60 Ma’had Aly di seluruh Indonesia. Sebanyak 14 di antaranya, sudah terakreditasi Mumtaz. 

Kemenag tengah memproses pendirian 15 Ma’had Aly. Dengan demikian nantinya akan ada 75 Ma’had Aly yang dimiliki Indonesia. 

“Setiap Ma’had Aly memiliki spesifikasi keilmuan masing-masing. Kami sedang membahas rencana seleksi penerimaan mahasantri secara nasional untuk memudahkan akses santri dari seluruh Indonesia,” tutur Waryono, dilansir dari laman Kemenag.

Waryono mengungkapkan, program afirmasi lainnya adalah penyiapan bantuan infrastruktur senilai Rp400 juta untuk 14 Ma’had Aly. Pemberian bantuan akan dilakukan melalui seleksi terbuka.

Perkuat Sinergi 

Pemberdayaan pesantren juga akan dilakukan Kemenag bersama kementerian dan lembaga lainnya. 

Di antaranya adalah pemberian bantuan pengembangan sanitasi bagi 4.000 pesantren yang akan dilakukan oleh Kementerian PUPR, peningkatan kualitas 400 dapur pesantren oleh Kemenkes, serta pengembangan Balai Latihan Kerja(BLK) pesantren oleh Kemenaker.

Kemenag, kata dia, juga tengah memperkuat koordinasi dengan 20 K/L dalam rangka pemberdayaan ekonomi pesantren. Pihak yang terlibat antara lain Kementan, Kemenperin, dan Bank Indonesia. 

“Selasa depan, kita akan bahas program pemberdayaan ekonomi pesantren agar bisa dilakukan secara sinergis dengan 20 K/L,” tandasnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *