Belajar Public Speaking Bersama Dharmayanti dari MBA Academy
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Pidato Bung Karno yang berjudul “To Build The World a New” mengentak sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada tahun 1960.
Setelah 63 tahun, pidato tersebut ditetapkan menjadi ingatan kolektif dunia atau memory of the world oleh UNESCO.
Pidato bernas presiden pertama Indonesia itu tertuang di dalamnya, salah satunya membangun dunia dimana semua bangsa bisa hidup dalam kedamaian dan persaudaraan.
Dari pidato Bung Karno bisa dipetik hikmah bahwa keterampilan public speaking tidak hanya berguna untuk mempengaruhi orang lain, tetapi juga bisa menguasai seperempat dunia.
Di era modern sekarang, masyarakat dihadapkan dengan fenomena memprihatinkan, dimana tidak semua orang bisa berbicara secara lugas di hadapan banyak orang seperti Bung Karno.
Kenyataan ini menjadi tantangan tersendiri di lingkungan sosial, karena masih banyak masyarakat yang mengalami kecemasan dalam menyampaikan gagasan, ide, pemikiran, fakta, dan hal lainnya ketika berhadapan dengan banyak orang.
Direktur Eksekutif MBA Academy, Dharmayanti, berbagi sejumlah tips dan trik yang bisa diikuti masyarakat untuk mengasah keterampilan berbicara di depan banyak orang.
Menurutnya, ada tiga pola dasar yang dapat dipelajari untuk mengasah kemampuan public speaking. Metode yang sering ia ajarkan adalah metode naskah, hafalan dan spontanitas.
Secara terperinci ia menjelaskan, bagi masyarakat yang belum terbiasa atau memiliki kecemasan saat berhadapan dengan banyak orang, disarankan untuk menggunakan metode naskah sebelum memulai berbicara.
Sementara bagi yang sudah terbiasa berhadapan dengan khalayak ramai hanya perlu melatih kematangan seni berbicara, seperti melatih ketenangan diri, mentalitas, penuturan gaya bahasa, hingga hal-hal minor lainnya.
“Bagi yang awal-awal, ketika Anda ingin berbicara di depan banyak orang, tulis dulu apa yang mau disampaikan. Buatlah pointer-pointer yang mau disampaikan, sehingga pesan yang ingin Anda sampaikan di muka publik tidak melebar kemana-mana, itu nanti akan searah dengan apa yang mau Anda sampaikan,” ujar Dharmayanti, Banda Aceh, Selasa (30/7/2024).
Dharmayanti menjelaskan, ketika naskah sudah ditulis atau sudah disiapkan, disarankan untuk mengulang-ulang membacanya.
Biasanya naskah yang sering dibaca akan mudah membekas dalam ingatan. Hal ini akan memudahkan seseorang mengingat inti pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak ramai.
Di samping itu, Dharmayanti menegaskan bahwa public speaking adalah keterampilan yang tidak lepas dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Public speaking dibutuhkan di berbagai lintas profesi.
Dharmayanti tidak membenarkan jika keterampilan public speaking hanya diperlukan untuk kalangan tertentu saja, seperti publik figur, tokoh, maupun kalangan pejabat.
Public speaking diperlukan oleh semua insan saat berhadapan dengan banyak orang, bahkan dalam rumah tangga sekalipun.
“Public speaking itu penting, bagaimana Anda bisa bicara dengan orang lain atau dengan banyak orang, entah siapapun dia, sehingga pesan yang mau kita ungkapkan itu tersampaikan dengan baik kepada yang mendengarkan,” jelasnya.
Di sisi lain, Dharmayanti menjelaskan, kematangan seseorang untuk menguasai keterampilan public speaking diukur pada jam terbang yang dimiliki.
Pengalaman adalah guru terbaik, artinya seseorang yang berpengalaman akan lebih mudah memahami sesuatu dalam mencapai tujuan yang diinginkan, dalam hal ini adalah keterampilan public speaking.
Makanya, kata dia, bagi masyarakat yang demam panggung saat berhadapan dengan banyak orang, tidak tidak perlu khawatir untuk memulainya. Lawanlah rasa takut itu, jangan pusingkan perkataan orang lain, yakinkanlah diri sendiri bahwa mereka juga tidak bisa berbicara seperti Anda.
“Jangan takut salah, begitu kita salah di awal masih ada kesempatan bagi kita untuk me-recovery-nya. Sementara jika kita tidak pernah mencoba, kita tidak akan pernah bisa mengasah kemampuan diri sendiri. Potensi diri yang kita miliki akan terjebak di situ-situ aja,” tuturnya.
Kemudian dalam upaya untuk mengasah keterampilan public speaking, Dharmayanti juga menyarankan setiap masyarakat atau pelajar untuk berbaur dengan orang-orang yang memiliki spirit yang sama.
“Pengaruh dari orang-orang yang memiliki frekuensi yang sama juga akan memudahkan kita dalam berkembang. Kita harus membaur dengan orang-orang yang memiliki ketertarikan yang sama agar kita bisa saling belajar, saling mendukung, dan saling menyemangati, untuk sama-sama berkembang,” pungkasnya. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News