Belajar Dedikasi dari Pemilik Asoe Jaroe, Pantang Mundur Promosi Kekayaan Kuliner Aceh Meski Kondisi Ekonomi Sulit

Toko kuliner tradisional khas Aceh Asoe Jaroe di Aceh Barat. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Meulaboh – Usaha kue kering khas Aceh, ‘Asoe Jaroe’, yang merupakan usaha turun-temurun, terus bertahan dan berkembang berkat dedikasi pemiliknya, Murtala.

Murtala menekuni usaha ini dengan tujuan menjaga agar kue khas Aceh tetap dikenal oleh generasi muda saat ini

Murtala mengungkapkan bahwa yang paling penting bagi usaha kue keringnya adalah menjaga mutu dan kualitas produk serta rasanya.

“Strateginya adalah menjaga mutu dan kualitas produknya,” ujar Murtala kepada theacehpost.com, Jumat (28/6/2024).

Harga kue bervariasi tergantung jenis pesanan, mulai dari Rp 1.000 hingga Rp 10.000 per buah untuk kue karah-karah, sementara kue lainnya bergantung pada pesanan.

Asoe Jaroe menyediakan kue tradisional khas Aceh. [Foto: Istimewa]
Asoe Jaroe juga menyediakan berbagai kue tradisional Aceh, termasuk kue halua meuseukat original seharga Rp 350.000 per talam, wajik putih original seharga Rp 300.000 per talam, dan kue dodol seharga Rp 300.000. Dengan menjaga kualitas dan cita rasa, Asoe Jaroe terus mempromosikan kekayaan kuliner Aceh kepada masyarakat luas

Dalam era digital ini, Murtala memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan produknya.

“Di media sosial, saya hanya memposting produk saja,” jelasnya.

Murtala berharap usaha kue khas Aceh ‘Asoe Jaroe’ dapat lebih berkembang dan maju di masa depan. Ia juga berharap Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Diskop UKM) Aceh bisa terus mendampinginya agar terus berkembang.

“Saya sangat membutuhkan modal usaha dan perlengkapan karena kondisi ekonomi saat ini sangat sulit. Saya berharap Diskop UKM Aceh dapat membantu UMKM yang sudah ada ini, agar bantuan yang diberikan dapat kami pergunakan semaksimal mungkin untuk usaha kecil kami,” tuturnya.

Aneka kuliner tradisional khas Aceh bisa ditemukan di Asoe Jaroe. [Foto: Istimewa]
Murtala juga menyoroti bahwa keuntungan produk saat ini tidak sebesar dulu karena harga bahan baku yang tinggi. Meski begitu, ia tetap berjualan karena sudah menekuni profesi ini sejak lama.

Dengan dedikasi dan kerja kerasnya, Murtala berharap kue kering khas Aceh ‘Asoe Jaroe’ akan terus dikenal dan diminati oleh masyarakat, baik di Aceh maupun di seluruh Indonesia. (Robby Sugara)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News

Komentar Facebook