Bahas Tuntas Pelecehan Seksual, Edukasi dan Aksi Jadi Kunci Pencegahan

Mahasiswa FTK UIN Ar-Raniry mengadakan FGD kampanye pencegahan pelecehan seksual di kantin fakultas setempat, Sabtu (10/5/2025). [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Fakultas Tarbiyah & Keguruan UIN Ar-Raniry menjadi wadah diskusi penting mengenai isu krusial pelecehan seksual melalui kegiatan Focus Group Discussion (FGD) bertema “Pelecehan Seksual” Be Smart, Be Brave: Edukasi dan Aksi Bersama Cegah Pelecehan Seksual”.

Acara yang berlangsung pada Sabtu (10/5/2025) di kantin sarjana fakultas setempat menghadirkan Dr Ismiati SAg MSi PhD sebagai narasumber utama.

banner 72x960

Dr Ismiati dalam pemaparannya mengupas tuntas berbagai aspek pelecehan seksual, mulai dari bentuk-bentuknya yang beragam hingga dampak psikologis mendalam yang dapat dialami korban.

Ia menekankan bahwa pelecehan seksual tidak mengenal batas tempat maupun profesi, dan seringkali menyasar perempuan akibat adanya pandangan keliru mengenai inferioritas gender.

Untuk memperjelas pemahaman peserta, sebuah video edukatif diputar, memberikan perspektif baru dan memicu diskusi yang mendalam. Peserta kemudian dibagi ke dalam kelompok berdasarkan gender untuk saling bertukar pandangan, menumbuhkan empati, dan meningkatkan kesadaran kolektif akan pentingnya menciptakan lingkungan yang bebas dari kekerasan seksual.

Lebih lanjut, Dr Ismiati memberikan panduan praktis bagi korban pelecehan seksual. Ia menggarisbawahi pentingnya bagi korban untuk tidak menyalahkan diri sendiri, segera mencari dukungan dari orang terdekat, dan melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian untuk mendapatkan visum et repertum sebagai bukti hukum.

“Pemulihan psikologis juga menjadi hal penting yang harus diperhatikan melalui layanan konseling dan dukungan dari lembaga bantuan hukum atau rumah aman. Bila korban mendapat ancaman, maka bisa meminta perlindungan dari pihak kepolisian atau lembaga terkait,” ujarnya.

Di penghujung acara, Dr Ismiati mengingatkan mahasiswa dan mahasiswi yang mengalami pelecehan seksual untuk tidak ragu melapor ke Unit Layanan Terpadu Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (ULT PPKS) UIN Ar-Raniry, sebagai lembaga resmi di lingkungan kampus yang menangani kasus serupa.

Kegiatan FGD ini berlangsung dengan partisipasi aktif dan antusias dari para peserta, memberikan wawasan baru yang signifikan.

Diharapkan, forum ini dapat memberdayakan mahasiswa untuk menjadi agen perubahan dalam upaya pencegahan dan penanggulangan pelecehan seksual, serta mewujudkan lingkungan kampus yang aman, sehat, dan beretika bagi seluruh civitas akademika. (Akhyar)

Baca berita lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook