Atasi Kekurangan Darah, PMI Aceh Selatan Bentuk Relawan Donor Gampong
Theacehpost.com | TAPAKTUAN – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Aceh Selatan membentuk relawan pendonor darah di gampong-gampong untuk mengatasi kebutuhan darah yang terus meningkat yang bersifat emergensi.
Rencana tersebut disampaikan Ketua PMI Aceh Selatan, Cut Syazalisma, S.STP dihadapan kepala desa, tuha peut, ketua pemuda, mahasiswa dan perwakilan perempuan dalam kegiatan sosialisasi donor darah bertempat di Sekretariat PMI, Gampong Lhok Keutapang, Kecamatan Tapaktuan, Senin 10 Juli 2023.
“Kebutuhan darah di Aceh Selatan rata-rata 200 kantong perbulan, belum lagi di waktu-waktu tertentu dan temporer. Minat pendonor masih minim, kita upayakan membentuk relawan pendonor di gampong-gampong berbasis aplikasi,” kata Cut Syazalisma.
Cut Syazalisma yang juga Sekretaris Daerah, melihat dari sisi kemanusiaan khususnya pendonor darah masih minim dibandingkan kebutuhan yang diperlukan masyarakat Indikasinya, tenggat satu bulan hanya 2-3 kali digelar donor darah dengan hasil belum maksimal, hanya 10 – 20 kantong yang berhasil dikumpulkan.
“Adapun, data yang kami peroleh, kurun waktu Januari sampai Juni 2023 kebutuhan darah mencapai 1.319 kantong. Ini menjadi tantangan dan tanggungjawab semua pihak dalam menyelamatkan umat,” jelasnya.
Ia melanjutlan, menjawab tantangan ini, PMI Aceh Selatan terus bekerja maksimal untuk nengupayakan pelayanan donor darah hingga terbentuk relawan di setiap gampong.
Langkah pertama, kita uji petik Kecamatan Tapaktuan sebagai pilot project, menyusul kecamatan Samadua hingga menyebar ke 260 gampong di seluruh Aceh Selatan. Hari ini kita tandatangani kontrak kerja sama peluncuran aplikasi donor darah dengan Politeknik Aceh Selatan (Poltas).
“Dalam hal ini tekat kami sungguh-sungguh dan serius membantu masyarakat Aceh Selatan yang mengalami kesulitan tanpa membedaan status sosial masyarakat dari berbagai komponen. Namun, tanpa dukungan dan kerja sama semua pihak, hal ini akan menjadi sia-sia,” ungkapnya.
Sementara itu, Dewan Pembina PMI, Teuku Mudasir yang akrap disapa Cek Mu mengapresiasi langkah dan program pengurus PMI setempat melakukan langkah-langkah sinergis dengan menggandeng aparatur gampong untuk menindaklanjuti sisi kemunusiaan di sektor donor darah.
“Program ini sangat baik dan semua pihak merasa punya tanggungjawab serta terhindari dari rasa takut mendonorkan darah. Program ini bisa menggunakan dana desa untuk kelancaran sosialisasi, pembentukan relawan dan semacam memberi makanan bergizi bagi si pendonor,” ucapnya.
“Setahu kami, selama empat tahun terakhir pembiaya tersebut sudah dituangkan dalam Peraturan Bupati (Perbup). Hanya saja belum digunakan sesuai tujuan. Padahal masalah ini sangat penting dalam membantu kebutuhan masyarakat luas,” tuturnya.
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penandatangan nota kerja sama, Direktur Poltas Ir. Nuzuli Fitriadi, ST, MT yang memaparkan fungsi dan manfaat aplikasi donor darah kepada perwakilan masyarakat Tapaktuan.
“Aplikasi ini memudahan masyarakat luas untuk mengabari kebutuhan darah. Mendata identitas pendonor, alamat, golongan darah serta jumlah donor yang disumbangkan. Selama ini kita tidak mendata secara rinci jumlah pendonor di Aceh Selatan,” tutup Nuzuli.[]