AKBP Werdha Susetyo: Ada 13 Titik Rawan Jalur Tikus Masuknya Narkoba di Kota Langsa
Theacehpost.com | LANGSA – Sedikitnya ada 13 jalur tikus tempat masuknya narkoba di Kota Langsa dan pesisir timur Aceh adalah titik rawan masuknya narkoba.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Langsa, AKBP Werdha Susetyo, SE kepada Awak Media di Kantornya, Kamis 12 Januari 2022.
“Narkoba yang masuk itu akan diadakan untuk wilayah Kota Langsa, Aceh Timur dan Aceh Tamiang ( berbatasan Aceh – Sumut ), dengan aksi para bandar narkoba itu menjadikan kota jasa ini sebagai tempat transitnya barang haram tersebut,” ungkap Werdha.
“Pelabuhan tikus ini digunakan sebagai jalur masuk kapal-kapal kecil yang sulit dijangkau oleh petugas” sebutnya lagi.
Werdha menyebut, modus barang yang sering diselundupkan biasanya berupa bawang, gula dan kebutuhan pokok lainnya. Kapal-kapal pengangkut barang tersebut nantinya akan dijemput oleh kapal lain sebelum masuk pelabuhan tikus. Tujuannya untuk menghilangkan jejak barang titipan narkotika.
“Sesuai fakta bahwa banyak nelayan – nelayan Aceh sering menjadi korban dengan iming-iming upah besar sehingga tanpa sadar terlibat dalam jaringan sindikasi peredaran narkoba,” tambah Werdha.
Di Kota Langsa sendiri narkoba sudah merambah ke tingkat pelajar tingkat sekolah menengah pertama ( SMP ) dan tidak tertutup kemungkinan merambah ke tingkat pelajar tingkat sekolah dasar (SD). Fakta ini kita sampaikan sesuai hasil deteksi dini melalui tes urin di sekolah SMP diantara ada yang positif pemakai narkoba jenis sabu – sabu (Metamfetamina) dan ganja ( cannabinoid tetrahydrocannabinol).
Ditanya bagaimana dengan kondisi pelajar tingkat atas dan mahasiswa serta masyarakat luas, tentunya akan lebih dari itu yang ber-efek negatif seperti krimanalisasi berat (pembunuhan, pembakaran, pemerkosaan dll) dan hancurnya generasi penerus bangsa karena rusak otak secara permanen dan bahkan gila.
“Kalau terkait hukuman kita lihat lagi berapa banyak sudah di hukum mati, seumur hidup dan jelasnya banyak yang di penjara karena kasus penyalahgunaan narkoba,” papar Werdha.
Untuk itu, BNN Kota Langsa mengajak semua komponen masyarakat berperan aktif dalam perang melawan narkoba, menggalakkan peran serta masyarakat guna memantau pelabuhan ilegal yang kerap dijadikan jalur “tikus” penyelundupan narkoba di Indonesia terkhusus di Kota Langsa dan sekitarnya.
“Semua komponen harus bergerak, tidak cukup mengandalkan petugas menjaga dan mengamankan pelabuhan yang berada di lokasi pedalaman dengan kondisi jalur tikus yang begitu banyak. Mereka (pelaku–red) akan memanfaatkan tempat yang diperkirakan tidak ada petugas,” tutur Werdha.
Pada kesempatan itu juga, Werdha menambahkan bahwa sinergitas Lintas Instansi sudah di lakukan dengan Kepolisian, TNI, Bea Cukai, Pemerintah Daerah dan Instansi terkait lainnya tentang pelaksanaan Pencegahan Pemberantasan Penyalagunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
“Kami juga sudah menampung semua aspirasi Pemerintah Gampong melalui Rapat koordinasi dengan 66 geuchik dari 66 gampong yang di fasilitasi Camat masing – masing kecamatan dan saya akan turun langsung ke semua gampong untuk mengatur langkah-langkah dan menyusun strategi P4GN untuk mewujudkan Kota Langsa Bersinar (Bersih dari Narkoba),” tutupnya.[]
Berita terkait: Bantuan Pakaian Hangat dari Aceh Diterima Muslim Palestina