Akademisi Ini Minta Salman Alfarisi dan Istri Mundur atau Nonaktif dari ASN
Theacehpost.com | ACEH BARAT DAYA – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya (Abdya), Nurdianto, beberapa waktu lalu menyuarakan dugaan tentang netralitas yang dipertanyakan dari beberapa oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) dan keuchik di Abdya.
Menanggapi hal ini, Yulizar Kasma, seorang akademisi dari Universitas Teuku Umar Meulaboh dan warga Kampung Tengah, Kecamatan Kuala Batee, mengemukakan terkait netralitas oknum ASN mungkin terkait dengan kehadiran calon bupati berstatus ASN, yakni Salman Alfarisi.
Yulizar menyarankan agar untuk menghindari keterlibatan oknum ASN dalam politik praktis menjelang Pilkada 2024, lebih baik jika Salman Alfarisi dan istrinya, Cut Hasnah Nur, untuk sementara waktu nonaktif dari jabatan ASN mereka.
“Lebih adil jika pasangan suami-istri yang merupakan ASN, Salman Alfarisi dan Cut Hasnah Nur, yang secara terang-terangan membentuk relawan dan menggalang dukungan untuk pencalonan Salman, nonaktif dari ASN terlebih dahulu agar dapat bergerak lebih leluasa,” ujar Yulizar.
Yulizar menambahkan bahwa jika Salman dan Cut Hasna terus bergerak dalam kapasitas ASN, hal ini dapat memberikan dampak negatif bagi ASN lainnya yang seharusnya netral. Hal ini akan sulit untuk meminta netralitas dari ASN lain jika pemimpin mereka sendiri ikut serta dalam kontes Pilkada.
“Salman dan Cut Hasnah harus menunjukkan teladan dengan nonaktif sementara waktu dari ASN, demi menghormati etika ASN di Abdya,” tambah Yulizar, yang juga mahasiswa program doktoral di Universitas Sumatera Utara.
Yulizar juga mengingatkan bahwa elite tidak seharusnya menunjukkan dominasi mereka dengan memanfaatkan status kaya mereka sebagai ASN. Jika terjadi masalah, elit dari kalangan ASN mungkin bisa bertahan karena kekayaan mereka, tetapi ASN lainnya yang ikut-ikutan tidak akan mendapat perlindungan yang sama.
“ASN seharusnya bersikap profesional tanpa mencari muka kepada kandidat. Ketika ada masalah, kandidat kepala daerah yang didukung belum tentu bisa memberikan bantuan. Ada regulasi yang harus dipegang teguh,” tegasnya.
Diharapkan Salman Alfarisi dan Cut Hasna mempertimbangkan untuk berhenti menggalang dukungan bagi pencalonan Salman sebagai bakal calon bupati Abdya jika tidak mau melepaskan status ASN mereka, baik sementara maupun secara permanen.
“Jika mereka enggan untuk mundur atau nonaktif, mereka setidaknya harus menghentikan kampanye menggunakan status ASN, karena hal itu tidak pantas dan memalukan,” pungkasnya.
Sementara itu. Yulizar juga mengirimkan pesan kepada Ketua DPRK Abdya, Nurdianto, untuk fokus pada akar permasalahan daripada hanya turun ke detail turunannya. []