Aceh Utara Tanggap Siaga Bencana, BNPB Bahas Solusi dan Penanganan Banjir
Theacehpost.com | LHOKSUKON – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat berkunjung ke Kabupaten Aceh Utara dalam rangka melakukan pendampingan penanganan banjir yang melanda belasan Kecamatan di Aceh Utara.
Dalam hal ini Kepala BNPB Pusat, Letjen TNI Suharyanto, mengutus Gatot Satria Wijaya selaku Subdirektorat Fasilitas Penyelamatan dan Evakuasi BNPB bersama Tenaga Ahli, Kolonel Inf Santoso dan staf Bidang Penanganan Darurat BNPB meninjau kondisi banjir di Aceh Utara.
BNPB melakukan pertemuan dengan Pemkab Aceh Utara beserta jajaran yang berlangsung di Oproom kantor Bupati setempat, Sabtu 8 Oktober 2022.
Ini juga merupakan bagian dari tindak lanjut Pj Bupati Aceh Utara, Azwardi, terkait penyampaian kondisi Aceh Utara yang kerap diterjang banjir.
Pj Bupati Azwardi menuturkan, kondisi Aceh Utara saat ini dalam kondisi berduka karena sebagian masyarakat diberikan cobaan oleh Allah SWT. Maka oleh karena itu, bagaimana pihaknya sebagai pemerintah hadir untuk menyelesaikan masalah-masalah tersebut atau kendala yang dihadapi masyarakat.
“Kedatangan tim BNPB yang merupakan bagian dari respon cepat karena negara hadir untuk melindungi rakyatnya. Semoga respon cepat ini bisa disampaikan dalam hal-hal penanganan banjir,” ujar Azwardi dalam pertemuan itu.
Pihaknya pun menaruh harapan dan memohon kepada BNPB untuk membantu menyelesaikan terkait dengan penanganan banjir, dari hulu sampai ke hilir.
“Kiranya kami bisa difasilitasi ke Kementerian. Kami siap menyampaikan kondisi penanganan banjir,” harap Azwardi.
Ia pun mencontohkan, banjir yang terjadi di Jakarta adalah banjir kiriman dari Kota Bogor. Para ahli dan semuanya yang mumpuni di bidang penanganan banjir memikirkan bagaimana skema atau skenario mengurangi banjir di Jakarta.
“Hari ini banyak juga daerah lain yang diambil skema-skema itu. Aceh Utara kami rasa juga perlu berkolaborasi untuk memikirkan bagaimana penanganan banjir itu dari hulu hingga ke hilir, hari ini kalau hujannya di Bener Meriah dampaknya ke Aceh Utara,” kata Azwardi.
Mungkin menurutnya, yang bisa dilakukan adalah dengan cara membuat kanal, membuat daerah resapan, membuat aliran sungai untuk irigasi yang diperbanyak dan sebagainya. Skema-skema ini, menurutnya jika berharap dari Pemkab sangat tidak mungkin karena butuh biaya besar.
Asisten II Risawan, dalam pertemuan tersebut menyampaikan beberapa data kecamatan dan desa yang terdampak banjir.
“Ada 149 desa di 17 kecamatan yang hingga saat ini terendam banjir. Sementara banjir terparah terjadi di 15 kecamatan,” ujarnya
“Untuk korban yang terdampak musibah banjir ini tercatat sekitar 51.889 jiwa, dan 39.522 jiwa mengungsi. Sedangkan sekolahan ada 27 sekolah yang terdampak, baik SD maupun SMP. Kerugian infrastruktur akibat banjir ini diperkirakan mencapai 63,5 Milyar,” papar Risawan.
Baca juga: Terjun ke Titik Banjir, Kapolres Aceh Utara Minta Jajarannya Bantu Warga
Sementara itu Subdirektorat Fasilitas Penyelamatan dan Evakuasi BNPB Gatos Satria Wijaya mengatakan, bahwa dalam tugas bencana tersebut adalah tugas bersama. Jadi, tugas dari pemerintah, masyarakat, dunia usaha, media, dan akademisi terlibat semuanya dalam penanganan bencana.
“Jadi, kita tidak parsial. Kita berkumpul dan kita hadir dan ini memang tugas kita dalam penanganan bencana. Di Pemkab dan Pemkot itu terdepan dalam penanganan bencana dan ini sesuai dengan semangat Otonomi Daerah,” terang Gatot Satria Wijaya.
Kemudian sambung dia, pemerintah provinsi jelas mendukung apa yang tidak dimiliki oleh Pemkab maupun Pemkot dalam penanggulangan bencana. Pemerintah khususnya dari BNPB mendukung apa yang tidak dimiliki oleh Pemkab, Pemkot, dan Pemprov untuk melaksanakan supaya pelaksanaan dalam upaya penanganan bencana berjalan dengan baik.
“Dan juga kita tidak lupa, tentu kita libatkan TNI-Polri karena mereka adalah struktur yang gampang digerakan dan dalam penanggulangan bencana ini kita tidak bisa di tengah-tengah tapi kita melakukan dari awal,” imbuh Gatot pada pertemuan itu.
Ia pun menguraikan bahwa ia mendapat cerita dari Kolonel Inf Santoso. Yang mana sosok Perwira Menengah TNI ini pernah bertugas di Aceh Utara, setelah pindah tugas pun ternyata Aceh Utara masih saja dilanda bencana alam banjir.
“Ketika pesan ini, insyaallah pak saya akan menyampaikan kepada bapak jenderal, Pimpinan BNPB supaya BNPB bisa memfasilitasi dan memanggil Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan Provinsi Aceh dan beberapa pihak terkait untuk duduk bersama,” tegas Gatot.
Selaku Subdirektorat Fasilitas Penyelamatan dan Evakuasi di BNPB, Gatot juga menanyakan seperti apa kira-kira solusi terbaik agar Aceh Utara tidak lagi dilanda banjir.
“Kira-kira bapak dan ibu dapat mendukung kami, terkait dengan itu kami mohon dukungan dan doanya,” tanya Gatot.[]