Aceh Selatan Butuh Duta Pariwisata Andal

Tonicko Anggara. [Dok. Pribadi]

Oleh: Tonicko Anggara*

banner 72x960

Sebagai satu daerah di kawasan pesisir barat selatan Provinsi Aceh, Aceh Selatan dikaruniai beragam keunikan dan keindahan di berbagai lini. Hal ini tentu menjadi aset luar biasa yang potensial untuk dikembangkan, salah satunya sektor pariwisata.

Aceh Selatan memiliki landscape yang luar biasa, meliputi pegunungan, hutan, perbukitan, dataran, pantai serta laut dan pulau yang indah. Banyak pilihan lokasi wisata yang dapat dikunjungi di daerah ini meski untuk sekadar melepas penat, berlibur bahkan ber-swafoto ria.

Di antaranya Puncak Gunung Bendera, Puncak Grapela, Air Terjun Tingkat Tujuh, Taman Nasional Gunung Leuser, Makam Teuku Cut Ali, Benteng Kerajaan Trumon, Anjungan Tuan Tapa, Gua Kalam, Jejak Kaki Tuan Tapa, Sigantang Sira, Air Terjun Tangga Seribu, Pulau Dua, Puncak Gemilang, Air Dingin, Pemandian Panjupian dan masih banyak lagi.

Dengan beragam potensi yang ada, seharusnya stakeholder terkait dapat menindaklanjutinya secara serius guna meningkatkan mutu dan pengelolaan aset tersebut. Pariwisata yang berkualitas diyakini mampu memikat para wisatawan dari dalam maupun luar daerah untuk datang menikmati lokasi-lokasi potensial.

Namun perlu digarisbawahi, untuk mewujudkannya perlu kolaborasi aktif dan progresif dari berbagai elemen. Terlebih lagi, saat ini Presiden RI Joko Widodo dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno tampak giat mempromosikan objek-objek wisata di seluruh Indonesia sebagai salah satu plan membangkitkan perekonomian nasional di masa pandemi Covid-19 ini.

Kita selaku masyarakat pun seharusnya ikut ‘terjun’ dan menyambut baik program-program itu dengan merealisasikannya di daerah masing-masing. Dalam upaya peningkatan mutu pariwisata Aceh Selatan, salah satu pemangku tugas utama tersebut adalah Duta Pariwisata Aceh Selatan.

Duta pariwisata merupakan sosok yang diseleksi hingga terpilih sebagai perpanjangan tangan pemerintah dalam menindaklanjuti hal-hal terkait pariwisata, dalam hal ini pariwisata di Aceh Selatan.

Penulis berharap tugas dan fungsi Duta Pariwisata Aceh Selatan dapat berjalan maksimal. Mengingat sejatinya duta pariwisata menjadi bagian terdepan di sebuah wilayah dalam menggali, memperkenalkan hingga bagian dari denyut kehidupan seni, budaya dan pariwisata daerah itu sendiri.

Dalam pemaknaannya di Kamus Besar Bahasa Indonesia, duta berarti ‘utusan’. Dalam hal ini, pengutus dari utusan yang dimaksud adalah pemerintah, yakni dinas pariwisata. Adapun duta pariwisata selaku utusan pemerintah ini diangkat dari kalangan masyarakat melalui rentetan panjang dan pemenuhan kriteria tertentu.

Dengan rangkaian seleksi ketat, maka akan rugi dan sia-sia bila duta pariwisata terpilih tak mampu mendukung peningkatan mutu pariwisata daerah, mengingat fungsi dan tugas mereka yang juga sangat luar biasa dan bernilai positif. Belum lagi mengingat biaya yang telah dikeluarkan pemerintah dalam penyeleksian hingga terpilihnya duta tersebut, yang juga tak sedikit.

Duta pariwsata sosok yang diharapkan menjadi jembatan aspirasi dari masyarakat ke pemerintah, karena ia perpanjangan tangan pemerintah yang diangkat dari masyarakat itu sendiri. Karena itu perannya sangat krusial.

Perlu disadari bersama, hampir semua objek wisata di Aceh Selatan masih minim promosi maupun pengelolaannya. Selain mempromosikan objek pariwisata tersebut, Duta Pariwisata Aceh Selatan juga diharapkan mampu membangun sinergi dengan pemerintah daerahnya untuk melakukan pembangunan dan melaksanaan pengelolaan pariwisata yang terstruktur dan sistematis.

Tentu, wisatawan akan lebih menikmati objek wisata yang pembangunan dan pengelolaannya telah terlaksana dengan baik.

Mengingat kian krusialnya fungsi, tugas dan kemampuan dari duta pariwisata dalam mewujudkan pariwisata Aceh Selatan yang unggul dan top one, maka dibutuhkan sosok duta yang memiliki kapasitas dan juga rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap posisi tersebut.

Namun juga perlu diingat, stakeholder terkait bukan hanya duta pariwisata, namun juga membutuhkan peran seluruh lapisan masyarakat untuk ikut terlibat mewujudkan pariwisata Aceh Selatan yang unggul.

Penulis yakin, dengan kolaborasi aktif dan progresif seluruh pihak, ini bakal mempercepat terwujudnya pariwisata Aceh Selatan yang terdepan di Aceh, bahkan di skala nasional. Dengan upaya yang sinergis pula, nilai jual pariwisata Aceh Selatan akan naik, maju dan secara riil akan menjadi pendorong kebangkitan ekonomi di Aceh Selatan.

Dengan banyaknya wisatawan yang berkunjung, maka pergerakan ekonomi turut meningkat. Pengangguran pun akan berkurang, karena banyak orang yang diberdayakan sebagai pekerja wisata. Dengan ini, noda perekonomian berjalan lancar dan pendapatan asli daerah (PAD) Aceh Selatan akan meningkat.[]

*) Penulis merupakan kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Banda Aceh.

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *