Aceh Alami Inflasi Tertinggi, Komoditas Ikan dan Beras Jadi Sorotan

Pj Gubernur Aceh, Safrizal saat penyampaian rilis di BPS Aceh, Kamis 2 Januari 2025. [Foto: The Aceh Post/ Marnida]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh — Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Aceh menjadi satu-satunya Provinsi dengan inflasi tertinggi di pulau Sumatera.

banner 72x960

Pada Desember 2024, inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Aceh sebesar 2,17 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,21 poin.

Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi y-on-y pada Desember 2024 antara lain, emas perhiasan, tarif air minum PAM, sigaret kretek mesin (SKM), minyak goreng, dan daging ayam ras.

Sementara, secara month-to-month, komoditas telur ayam ras memberikan sumbangan paling besar pada inflasi Desember 2024, diikuti ikan bandeng, ikan tongkol, beras dan ikan kembung.

Penjabat Gubernur Aceh, Safrizal menyampaikan keprihatinannya terhadap kenaikan inflasi di bulan Desember 2024 yang cukup signifikan, terutama jika dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.

“Inflasi tahunan kita mencapai 2,17 persen, dan ini menunjukkan bahwa kita perlu waspada terhadap perkembangan ini, terutama menjelang bulan Januari dan Februari 2025,” ujarnya saat menghadiri penyampaian rilis di BPS Aceh, Kamis (2/1/2025).

Safrizal juga menyoroti kenaikan harga ikan, yang memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi yakni Ikan bandeng, tongkol.

“Perlu dipelajari lebih lanjut mengapa harga ikan ini naik, apakah dipengaruhi oleh faktor cuaca atau masalah distribusi,” ujar Safrizal.

Selain ikan, beras juga menjadi komoditas yang memberikan kontribusi terhadap inflasi, meskipun Aceh dikenal sebagai provinsi yang swasembada beras.

“Beras menyumbang inflasi sebesar 0,04 persen. Padahal Aceh adalah provinsi yang swasembada beras. Kami perlu memeriksa apakah kenaikan harga beras ini disebabkan oleh masalah distribusi, cuaca, atau bencana alam,” lanjut Safrizal.

Pj Gubernur menegaskan bahwa meskipun kenaikan harga ikan dapat dimaklumi karena faktor musiman atau cuaca, kenaikan harga beras seharusnya dapat dihindari mengingat Aceh sebagai produsen utama beras.

“Kami berharap kenaikan harga beras dapat dicegah, karena Aceh seharusnya tidak mengalami masalah dalam hal pasokan beras,” tambahnya.

Pj Gubernur juga mengingatkan bahwa inflasi yang tinggi pada bulan Desember 2024 harus menjadi perhatian serius.

“Kenaikan inflasi yang cukup besar pada bulan Desember perlu segera ditindaklanjuti. Kami harus memastikan agar distribusi barang-barang kebutuhan pokok berjalan lancar, dan harga-harga dapat terkendali,” pungkasnya. (Ningsih)

Komentar Facebook