Aceh Ajak Dunia Perkuat Kesiapsiagaan Tsunami di 2nd Global Tsunami Simposium
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Komisi Oseanografi Antarpemerintah Organisasi Pendidikan, Keilmuan dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO-IOC) bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengadakan gala dinner di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Minggu (10/11/2024) malam.
Acara gala dinner ini diikuti oleh partisipan 2nd Global Tsunami Symposium yang terdiri dari institusi, ilmuwan, peneliti, insinyur, praktisi dan pembuat kebijakan dari seluruh dunia.
Kepala BMKG, Prof Ir Dwikorita Karnawati MSc PhD, dalam sambutannya mengatakan, Pemerintah Indonesia sangat senang menyambut para partisipan 2nd Global Tsunami Symposium.
Menurutnya, peristiwa tsunami yang pernah menimpa Aceh pada 2004 silam perlu dijadikan refleksi untuk menemukan langkah-langkah baru yang lebih inklusif terkait dengan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana gempa bumi dan tsunami.
“Saudara-saudara sekalian, jika Anda masih ingat 20 tahun yang lalu di sini, bisa Anda bayangkan bagaimana mengerikannya situasi, terlalu banyak korban jiwa, terlalu banyak kerugian. Karena saat itu kita benar-benar tidak siap menghadapi gempa megathrust yang diikuti oleh tsunami,” ujar Prof Dwikorita.
Prof Dwikorita kembali mengenang bencana tsunami yang menimpa Aceh saat itu. Pada hari kejadian, ia bahkan tidak menyangka bahwa bencana tsunami akan sedestruktif itu, karena sebelumnya ia hanya tahu tsunami dan mempelajarinya dari buku.
“terutama bagi saya, yang dianggap sebagai ilmuwan pada waktu itu. Tsunami ini benar-benar menyakitkan bagi kami juga bagi negara kita. Tetapi ini benar-benar sebuah pelajaran yang sangat penting untuk kita terus mencapai kemajuan dan mengejar ketertinggalan,” tuturnya.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Dr H Safrizal ZA MSi, dalam sambutannya mengatakan, dirinya atas nama Pemerintah Aceh sangat menyambut baik kedatangan para partisipan 2nd Global Tsunami Symposium ke Provinsi Aceh.
Ia mengatakan, Aceh merupakan sebuah daerah yang pernah mengalami kesulitan mendalam di masa lalu akibat bencana gempa bumi dan tsunami, akan tetapi Aceh berusaha terus bangkit dari keterpurukan masa lalu demi masa depan yang lebih baik.
‘Ada ratusan ribu orang yang meninggal dunia dalam peristiwa bencana tsunami di Aceh. peristiwa tragis ini harus menginspirasi dunia untuk berkolaborasi dan memperkuat sistem peringatan dini serta mitigasi. Melalui simposium ini, kami berharap dapat memperkuat komitmen tersebut demi menjaga keselamatan semua jiwa manusia,” demikian kata Pj Gubernur Aceh. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp