Ditinggal Mati Sang Ayah, Bocah Perempuan di Punge Jurong Ini Berhenti Sekolah karena Harus Merawat Ibu Didera Stroke

Bocah Nur Azila (10) harus berhenti sekolah karena merawat ibundanya, Elly Agustriani yang didera stroke sejak tiga bulan terakhir. Foto direkam di rumahnya, kawasan Punge Jurong, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh, Kamis, 3 Maret 2021. (Dok RAPI/JZ01BTM)

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Miris sekali nasib yang dihadapi Nur Azila, gadis kecil di Gampong Punge Jurong, Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Bocah yatim berusia 10 tahun ini terpaksa berhenti sekolah karena harus merawat ibundanya yang didera stroke sejak tiga bulan lalu.

banner 72x960

Berita menyedihkan itu terungkap melalui postingan di jejaring medsos sejak Rabu, 3 Maret 2021. Informasi itu dibenarkan oleh salah seorang Pengurus RAPI Aceh, T. Muqhayatsyah//JZ01BTM yang bersama tim-nya sudah ke lokasi.

“Ya, saya dan kawan-kawan sudah memastikan informasi itu langsung ke lokasi di Jalan Melur, Punge Jurong, Kecamatan Meuraxa,” kata Muqhayatsyah yang akrab disapa Popon ‘Jeremy’.

Menindaklanjuti informasi yang menyebar di jejaring medsos dan pemantauan langsung Pengurus RAPI Aceh ke lokasi, tim Theacehpost.com juga turun melihat langsung kondisi ibu dan putrinya, Nur Azila.

Ibu yang didera stroke itu bernama Elly Agustriani kelahiran Banda Aceh, 18 Agustus 1969.

Elly berstatus janda (cerai mati) dari suaminya. Keluarga ini beralamat di Jalan Melur, Dusun Almunawarah, Gampong Punge Jurong, Kecamatan  Meuraxa, Kota Banda Aceh.

Sedangkan putrinya bernama Nur Azilla, kelahiran 25 Januari 2010, murid kelas III SDN 1 Banda Aceh.

Menurut informasi, sejak sekitar tiga bulan lalu Elly Agustriani mengalami stroke akibat penyakit darah tinggi.

Selama tiga bulan ini Elly harus terbaring tak berdaya di rumahnya dengan kondisi yang semakin melemah. Dia tak bisa melakukan aktivitas apapun, kecuali mengharap bantuan dari putrinya, Nur Azila.

Karena harus merawat sang ibu, akhirnya Nur Azilla memutuskan tidak bersekolah. Kesehariannya hanya merawat ibunya seperti memberi makan, memandikan, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Sedangkan untuk kebutuhan makan sehar-hari, hanya berharap belas kasihan dan sumbangan tetangga.

Nur Azilla sebenarnya memiliki seorang kakak (anak pertama Elly) namun kakaknya meninggalkan rumah ketika ibunya sakit tanpa diketahui penyebabnya.

Dalam kondisi seperti saat ini, Elly berharap bisa ditempatkan di panti sehingga putrinya bisa melanjutkan sekolah. Bagaimana kelanjutan nasib sang ibu dan putrinya, hanya kepedulian kita yang bisa menjawabnya. (Redaksi)

 

 

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *