Tgk Sulfanwandi Isi Kajian Tastafi Banda Aceh, Bahas Ilmu Fardhu ‘Ain
Theacehpost.com | BANDA ACEH – DR Tgk H Sulfanwandi Hasan MA didapuk sebagai pemateri dalam kajian aktual bulanan yang diselenggarakan Majelis Pengajian Tasawuf Tauhid dan Fiqih (Tastafi) Kota Banda Aceh dan Aliansi Ormas Islam Aceh.
Kajian tersebut diselenggarakan di Hotel Hermes Palace, Kota Banda Aceh, 31 Januari 2021, malam. Moderator diisi oleh Ustaz Teuku Mirdha.
Tema yang diangkat dalam kajian kali ini mengenai Bedah Kalimah Laa Ilaaha Illallah ‘Bagaimana Mengisi Batin dengan Tahriqat Makrifat -Haqiqat – tidak hanya Syariat.’
Secara garis besar, Tgk Sulfanwandi menyampaikan terkait ilmu agama yang berkenaan langsung dengan aktivitas sehari-hari.
“Ilmu tersebut indentik dengan kewajiban (fardhu ‘ain), yakni ilmu yang tidak boleh tidak untuk diketahui oleh setiap umat Islam yang sudah sampai pada batasan taklif (pembatasan hukum),” ujar Tgk Sulfanwandi.
Pimpinan Dayah Raudhatul Qur’an Tungkop, Aceh Besar, itu menjelaskan, ilmu fardhu ‘ain ada tiga cabang, yaitu tauhid, tasawuf dan fikih.
“Ketiga ilmu ini memiliki peran penting dalam memantapkan imam seseorang kepada tata cara beribadah kepada Allah, dan menjaga kelestarian amal dan pahala sebagai balasan,” ujarnya.
Ibnu Abbas RA berkata, “Barangsiapa membaca Laa Ilaaha Illallah, hendaklah ia juga membaca Alhamdulillah karena Alquran menyebutkan ‘Fad’uuhu mukhlisiina lahuddin lalu diikuti dengan kata Alhamdulillah Rabbil ‘alaamiin.”
Oleh sebab itu lah, kata Tgk Sulfanwandi, para ahli makrifat dan ahli-ahli tasawuf selalu lebih istikamah berzikir dengan kalimat thayyibah daripada dengan zikir-zikir yang lain.
“Mereka juga mengajurkan murid-murid mereka untuk berzikir dengannya, karena banyak sekali faedah dan manfaat yang dihasilkan kalimat ini. Dimana tidak terdapat pada amalan-amalan lain,” pungkasnya.
Dalam kajian rutin ini dihadiri oleh ratusan lebih jemaah dan tetap mengikuti protokol kesehatan dengan ketat, dengan tetap memakai masker dan menjaga jarak.
Penulis: Cut Putroe Ujong