Dari Hotel Bidakara ke Samahani
Padahal penghitungan suara belum selesai. Namun, luapan kegembiraan bergemuruh di Aula Hotel Bidakara, Jakarta, 24 April 2018 lalu. Sorak sorai semakin bergemuruh saat “score” bagi Aceh-Sumatera Utara (Sumut) telah melebihi angka 10.
Hari itu adalah bidding atau pemilihan tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 yang diikuti oleh KONI Provinsi se-Indonesia.
Ada tiga calon tuan rumah yang maju, yaitu Aceh-Sumut, Bali-NTB dan Kalimantan Selatan.
Ketika suara Aceh-Sumut telah mencapai angka 18, baik Ketua Umum KONI Aceh H. Muzakir Manaf, dan Ketua Umum KONI Sumut Jhon Ismai Lubis ramai-ramai didatangi pimpinan KONI provinsi untuk memberikan ucapan selamat, padahal pihak panitia masih menghitung surat suara.
Luapan kegembiraan semakin pecah setelah semua surat suara dihitung. Ketum KONI Sumut Jhon Imady Lubis langsung sembab, ia tak kuasa menahan air mata harunya. Sementara Ketum KONI Aceh H. Muzakir Manaf atau Mualem terlihat sangat bahagia.
Perjuangan Aceh dan Provinsi Sumatera Utara (Sumut) akhirnya membuah hasil. Musyarawarah olahraga nasional luarbiasa (Musornaslub) KONI Indonesia tahun 2018 menetapkan Aceh-Sumut sebagai tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI
Pemungutan suara yang dilakukan secara terbuka menempatkan Aceh pada posisi pertama, dengan raihan suara sebanyak 24. Sedangkan Bali-NTB dipilih oleh delapan KONI provinsi, dan Kalimantan Selatan hanya meraih dua suara.
“Alhamdulillah, nasib menyeblahi kami hari ini,” kata Mualem—sapaan akrab H. Muzakir Manaf– usai pleno Musornablub ditutup secara resmi.
“Kami mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada seluruh provinsi yang mengikuti bidding. Mudah-mudahan PON 2024 akan menjadi yang terbaik dalam sejarah pelaksanaan PON,” kata Mualem.
“Kami akan mempersiapkan sebaik-baiknya dari sekarang,” kata Jhon.
Perlu diketahu, hasil yang telah diraih oleh Aceh-Sumut pada 2018 merupakan perjuangan panjang selama tiga tahun sebelumnya. Khususnya Aceh sukses saat itu merupakan perjuangan kedua, dimana pada bidding sebelumnya Aceh juga mencalonkan diri, namun gagal meraih kepercayaan.
Usai ditetapkan oleh Forum Musornaslub KONI Pusat saat itu, Aceh terus melakukan berbagai persiapan dalam rangka menjadi tuan rumah PON XXI tahun 2024. Rapat-rapat koordinasi dilangsungkan antara KONI Aceh-Pemerintah Aceh dengan KONI Sumut-Pengprov Sumut, baik di Aceh, maupun di Sumut.
Salah satu yang telah disepakati sejak awal pencalonan dan dimatangkan saat Aceh-Sumut terpilih oleh forum bidding adalah, lokasi pembukaan PON XXI tahun 2024, yaitu di Aceh.
Untuk itu, Aceh langsung merencanakan dan menetapkan lokasi pembangunan main stadium, atau stadion utama sebagai tempat pembukaan even olahraga paling bergengsi tingkat nasional tersebut. Main stadium juga sebagai lokasi utama pelaksanaan pertandingan sejumlah cabang olahraga.
Setelah melakukan survey dan diskusi dengan berbagai KONI Aceh dan pihak-pihak terkait lainya, Pemerintah Aceh menetapkan kawasan Samahani, Aceh Besar sebagai lokasi Main Stadium PON XXI tahun 2024.
KONI Aceh mendukung penuh keputusan Pemerintah Aceh yang menetapkan Samahani, sebagai tempat pembangunan Main Stadium. “Dari beberapa alternatif tempat yang diproyeksikan sebelumnya, saya rasa kawasan Samahani sudah sangat tepat,” kata Mualem.
Kepastian Samahani sebagai lokasi Main Stadium PON XXI Aceh-Sumut turut disampaikan oleh Pemerintah Aceh melalui Kepala dinas pemuda dan olahraga (Kadispora) Dedi Yuswadi kepada Ketua Umum KONI Pusat dalam forum virtual Rakernas KONI Pusat tahun 2020.
“Pemerintah Aceh bersama KONI dan elemen lain wajib mendukung pembangunan sarana dan prasarana kesiapan PON Aceh-Sumut. Jangan sampai kita malu kalau tidak selesai, apalagi sudah disampaikan pada Rakernas tahun 2020 ini,” kata Mualem.
Tim Sekber PON XXI Aceh-Sumut KONI Aceh yang diketuai oleh Sekum M. Nasir SIP MPA terus bekerja menyusun perencanaan yang nantinya akan diserahkan kepada Pemerintah Aceh sebagai pendukung pembangunan sarana dan prasaranan PON XXI Aceh-Sumut.
Tidak hanya hanya mendengar, usai ditetapkan sebagai lokasi pembangunan Main Stadium, Mualem bersama jajarannya langsung turun lapangan meninjau lokasi.
“Pemerintah Aceh Sudah menetapkan lokasinya disini (Samahani), KONI Aceh sangat mendukung, kondisi dan lokasi Samahani sangat sesuai untuk pembangunan Main Stadium PON Aceh-Sumut, bereh that!” kata Mualem saat berkunjung ke lokasi.
Pada kunjungan tersebut, Mualem turut didampingi oleh Ketua Harian KONI Aceh H. Kamaruddin Abu Bakar atau Abu Razak, Sekum M Nasir, SIP MPA, dan Sejumlah pengurus lainnya serta DR. Husnan, ST MP yang merupakan ahli perencanaan yang di-hire KONI Aceh untuk menyusun draft perencanaan untuk kemudian diserahkan kepada Pemerintah Aceh.
Kawasan Kuta Malaka, kata Mualem, hampir mirip lokasi Jincheon Sport Complex, Korea Selatan. Oktober 2018 lalu, Mualem dan pengurus KONI Aceh melakukan kunjungan ke sejumlah venue olahraga di Korea Selatan dalam rangka kerjasama peningkatan prestasi olahraga Aceh.
Memandang kawasan Kuta Malaka, memori Mualem langsung kembali ke Korea Selatan, khususnya Jincheon Sport Complex yang kondisinya wilayahnya hampir mirip dengan Kuta Malaka. “Alhamdulillah kita punya lahan yang bagus. Tinggal bagaimana kita mempersiapkan perencanaan yang matang dan pembangunan yang maksimal,” kata Mualem.
“Bek cilet-cilet (jangan ecek-ecek),” tambah Mualem.
Menurut Mualem, KONI Aceh siap mendukung Pemerintah Aceh dalam upaya kelancaran perecanaan dan pembangunan Main Stadium PON XXI Aceh-Sumut. “Harus dipersiapkan sebaik mungkin.”
Insya Allah, pada 2024 nanti, sebuah stadion megah akan berdiri di kawasan perbukitan Samahani. Buah dari hasil bidding PON di Bidakara tahun 2018 lalu. InsyaAllah. (***)