Wakil Wali Kota Banda Aceh Harap RAPIM Kadin Hasilkan Rekomendasi Konkret untuk Dunia Usaha

Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khakilullah. [Foto: The Aceh Post/ Marnida]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Wakil Wali Kota Banda Aceh, Afdhal Khakilullah, berharap pelaksanaan Rapat Pimpinan (RAPIM) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Banda Aceh dapat menghasilkan rekomendasi konkret untuk mendukung pengembangan dunia usaha daerah.

banner 72x960

“Semoga RAPIM hari ini dapat merumuskan rekomendasi yang relevan agar kita bersama-sama bisa memikirkan langkah-langkah yang perlu dilakukan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam mendukung para pelaku usaha,” ujar Afdhal di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Senin (5/5/2025).

Ia menyambut baik sejumlah isu yang disampaikan dalam forum RAPIM, termasuk persoalan zonasi pedagang kaki lima (PKL) dan kondisi Pasar Aceh. Afdhal meminta agar seluruh rekomendasi yang muncul dalam diskusi tersebut dituangkan dalam bentuk tertulis sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan pemerintah dalam menyusun kebijakan.

“Kami berharap rekomendasi dari Kadin dapat disampaikan secara tertulis. Misalnya, soal zonasi bagi PKL dan permasalahan-permasalahan yang terjadi di Pasar Aceh. Dengan demikian, kami bisa merumuskan solusi yang tepat untuk para pedagang,” katanya.

Ia menambahkan bahwa kehadiran Kadin bersama Pemerintah Kota Banda Aceh di forum ini diharapkan dapat memperkecil kesenjangan sosial dan mengurangi berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat, khususnya pelaku usaha kecil.

Dalam kesempatan itu, Afdhal juga menyinggung komitmen pemerintah dalam menyelesaikan persoalan utang daerah. Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Banda Aceh menargetkan pelunasan seluruh utang dalam satu tahun masa kepemimpinannya.

“Insyaallah, kami berkomitmen menyelesaikan seluruh utang Kota Banda Aceh pada tahun pertama ini. Mohon doa dan dukungan agar kami bisa bekerja ekstra demi meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD),” ujarnya.

Ia berharap pelaku usaha juga dapat berkontribusi dalam meningkatkan PAD sehingga persoalan keuangan daerah, termasuk utang, dapat segera dituntaskan.

“Kita tidak ingin Banda Aceh terus berjalan dengan beban utang. Banyak kebutuhan masyarakat yang mendesak dan perlu segera dipenuhi,” tutupnya.

Komentar Facebook