Produksi Sawit di Indonesia Menurun, Konsumsi dalam Negeri Justru Meningkat
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Pada awal tahun 2025, industri kelapa sawit Indonesia menghadapi dinamika yang menarik. Di balik penurunan angka produksi, justru konsumsi dalam negeri menunjukkan tren yang meningkat. Seperti dua sisi koin, kabar ini datang dengan wajah yang berbeda—di satu sisi penuh tantangan, di sisi lain mengandung harapan.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) , Mukti Sardjono, membuka data yang cukup mencolok. Produksi minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) pada Februari 2025 tercatat sebesar 3.789 ribu ton, angka ini lebih rendah sekitar 1 persen dibandingkan dengan bulan Januari yang mencapai 3.828 ribu ton.
“Penurunan juga terjadi pada produksi minyak inti sawit atau Palm Kernel Oil (PKO), dari 356 ribu ton menjadi 354 ribu ton,” sebut Mukti dalam keterangan tertulis yang diterima Theacehpost.com, Jumat (2/5/2025).
Jika dijumlahkan, total produksi CPO dan PKO pada Februari hanya mencapai 4.144 ribu ton, turun hampir 1 persen dari bulan sebelumnya yang berada di angka 4.184 ribu ton.
Lebih jauh lagi, secara tahunan (year-on-year), akumulasi produksi hingga Februari 2025 tercatat 8.327 ribu ton—terpaut cukup jauh, yakni turun 6,3 persen, dari capaian di periode yang sama tahun lalu yang sebesar 8.886 ribu ton.
Namun, di tengah turunnya produksi, konsumsi dalam negeri justru tumbuh. Lonjakan konsumsi ini menjadi kabar baik yang memberi harapan di tengah tantangan. Pada Februari 2025, konsumsi domestik mencapai 2.030 ribu ton, naik signifikan 159 ribu ton atau 8,5 persen dibandingkan Januari yang hanya 1.871 ribu ton.
Peningkatan paling besar terjadi pada sektor biodiesel, yang melonjak dari 916 ribu ton menjadi 1.001 ribu ton. Sementara itu, konsumsi untuk bahan pangan juga naik dari 758 ribu ton menjadi 854 ribu ton. Hanya sektor oleokimia yang mencatat penurunan, dari 197 ribu ton menjadi 175 ribu ton.
Secara tahunan, konsumsi dalam negeri hingga akhir Februari 2025 telah mencapai 3.902 ribu ton, atau meningkat 2,5 persen dari periode yang sama tahun lalu. Konsumsi pangan tercatat 1.612 ribu ton—naik 2,8 persen, oleokimia 372 ribu ton—juga naik 2,8 persen, dan biodiesel 1.917 ribu ton—meningkat 2,2 persen.
Di balik angka-angka tersebut, terlihat jelas bagaimana sektor domestik memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan industri sawit nasional. Meskipun tekanan terhadap produksi masih terasa, permintaan dalam negeri yang tumbuh menjadi penggerak yang membuat industri tetap berdetak. (Akhyar)
Baca berita lainnya di Google News dan saluran WhatsApp