Illiza Sebut Edukasi Pranikah dan Gizi Seimbang Kunci Cegah Stunting di Banda Aceh
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Pemerintah Kota Banda Aceh terus menunjukkan komitmennya dalam menekan angka stunting dan kasus gizi buruk di kota tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan pemberian makanan bergizi kepada ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) dan balita bergizi kurang, serta pelayanan kesehatan melalui puskesmas keliling yang dilaksanakan di Masjid Al-Furqan, Gampong Beurawe, Kamis (17/4/2025).
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut, menekankan pentingnya edukasi gizi sejak masa pranikah untuk mencegah terjadinya stunting.
“Persiapan pranikah sangat penting, baik dari sisi suami maupun istri. Asupan gizi seperti asam folat yang banyak terkandung dalam alpukat dan pisang sebaiknya sudah terpenuhi bahkan sebelum masa kehamilan. Jika dipenuhi saat sudah hamil, itu bisa jadi terlambat,” ujar Illiza.
Menurutnya, banyak kasus stunting dan gizi buruk terjadi karena kurangnya kesiapan pasangan calon orang tua secara fisik dan pengetahuan. Oleh sebab itu, ia menegaskan perlunya perencanaan kehidupan keluarga yang matang.
“Kalau ibu-ibu dibekali ilmu sejak sebelum mengandung, insyaallah selama 1.000 hari pertama kehidupan janin, mereka bisa melahirkan anak yang sehat dan berkualitas,” tambahnya.
Wali kota juga mengungkapkan bahwa angka stunting di Banda Aceh masih menjadi perhatian serius, dengan jumlah kasus mencapai 900 orang atau sekitar 9,11 persen dari total anak usia dini.
“Ini bukan angka yang kecil. Karena itu, pola hidup dan pola makan masyarakat harus diubah. Edukasi dan sosialisasi menjadi kunci, dan ini harus melibatkan banyak pihak, mulai dari organisasi, komunitas, hingga pemerintahan gampong,” ujarnya.
Salah satu bentuk intervensi konkret yang dilakukan adalah dengan menghadirkan layanan puskesmas keliling, yang menjadi salah satu janji politik Illiza saat Pilkada lalu.
“Melalui puskesmas keliling, kita bisa menjangkau masyarakat hingga ke gampong-gampong. Pemeriksaan berkala untuk ibu hamil, balita, hingga lansia dapat dilakukan langsung oleh dokter, termasuk layanan konsultasi, edukasi, dan bahkan rujukan bila ditemukan kasus yang memerlukan penanganan lanjutan,” jelasnya.
Dengan pendekatan kolaboratif dan edukatif ini, Pemerintah Kota Banda Aceh berharap angka stunting dan gizi buruk dapat ditekan secara signifikan, sekaligus meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara menyeluruh.[]