Cegah HIV/AIDS, DPRK Banda Aceh Dorong Edukasi Dini dan Deteksi Masif
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Peningkatan kasus HIV/AIDS di Banda Aceh menjadi perhatian serius bagi anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kota (DPRK) Banda Aceh, Mehran Gara R. Ia menegaskan bahwa pencegahan HIV/AIDS harus menjadi prioritas bersama, mengingat dampaknya yang bukan hanya pada aspek kesehatan, tetapi juga menyentuh dimensi sosial, moral, dan keagamaan.
Mehran menyampaikan keprihatinan terhadap tren peningkatan kasus HIV/AIDS di ibu kota provinsi Aceh yang didominasi oleh penularan pada kelompok laki-laki dengan orientasi homoseksual. Menurutnya, penanganan masalah ini tidak bisa dilakukan secara parsial, melainkan memerlukan pendekatan yang komprehensif.
“Ini bukan semata isu medis. HIV/AIDS juga merupakan persoalan moral dan sosial yang menuntut perhatian lintas sektor. Pencegahannya harus dibarengi edukasi dini, terutama yang berbasis nilai agama dan budaya,” kata politisi Partai Gerindra tersebut, Rabu (5/2/2024).
Ia mendorong agar Pemerintah Kota Banda Aceh bersama DPRK dan seluruh pemangku kepentingan memperkuat regulasi serta memperluas program edukasi, khususnya kepada generasi muda. Pendidikan yang menekankan bahaya pergaulan bebas dan pentingnya menjaga kesehatan reproduksi harus diperkuat di sekolah, pesantren, masjid, dan komunitas keagamaan lainnya.
“Program pencegahan tidak cukup hanya kampanye. Harus ada aksi nyata yang melibatkan tokoh agama, pendidik, dan keluarga. Anak-anak kita harus dipahamkan sejak dini tentang bahaya HIV/AIDS dan cara pencegahannya,” tambah Mehran.
Selain edukasi, ia menekankan pentingnya peningkatan deteksi dini melalui pemeriksaan kesehatan secara berkala, rehabilitasi bagi kelompok rentan, serta pendampingan untuk mereka yang ingin kembali menjalani hidup sehat secara fisik maupun spiritual.
Mehran menyatakan bahwa DPRK Banda Aceh berkomitmen mengawal kebijakan yang mendukung pencegahan HIV/AIDS. Ia juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak membiarkan praktik-praktik yang bertentangan dengan nilai agama dan norma sosial berkembang.
“Kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang sehat, aman, dan bermartabat. Kita semua punya tanggung jawab agar generasi mendatang terbebas dari ancaman HIV/AIDS,” pungkasnya.