Ramza Harli Apresiasi Walikota Banda Aceh Canangkan 15 Ramadhan sebagai Hari Yatim

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRK Banda Aceh, Ramza Harli, mengapresiasi dan mendukung langkah Wali Kota Banda Aceh yang kembali mencanangkan 15 Ramadhan sebagai Hari Yatim.

banner 72x960

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara pencanangan yang digelar di halaman Balai Kota Banda Aceh, Sabtu, 15 Maret 2025.

“Saya sangat mengapresiasi dan mendukung penuh program Ibu Wali Kota yang telah mencanangkan kembali kegiatan mulia ini. Program ini sebenarnya telah dimulai sejak 2014 saat beliau menjabat wali kota, tetapi sayangnya tidak dilanjutkan oleh wali kota setelahnya,” ujar Ramza.

Menurutnya, pencanangan kembali Hari Yatim menunjukkan perhatian dan kepedulian Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, terhadap anak yatim.

“Baru saja dilantik, beliau langsung menghidupkan kembali program ini. Seperti yang disampaikannya dalam sambutan tadi, ini juga termasuk dalam program 100 hari kerja,” tambahnya.

Ramza berharap seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di Banda Aceh dapat serius menjalankan program ini. Ia menekankan pentingnya mengumpulkan donasi yang cukup agar bantuan bagi anak yatim tidak hanya diberikan menjelang Lebaran, tetapi juga untuk kebutuhan masa depan mereka.

“Kalau bisa, bentuk badan khusus. Baitul Mal saja tidak cukup untuk membangun masa depan anak yatim. OPD lain harus ikut membantu. OPD yang mengelola anggaran besar bisa diberikan tanggung jawab membina anak yatim hingga mereka sukses,” usulnya.

Ia juga menyoroti pentingnya peran pemerintah dalam menjamin hak anak yatim sesuai dengan amanat undang-undang, termasuk hak atas kehidupan yang layak, pendidikan, dan perlindungan sosial.

Ramza pun mengajak semua pihak, termasuk masyarakat, pengusaha, serta instansi pemerintah dan swasta, untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Banda Aceh dalam mewujudkan program ini.

“Butuh biaya besar untuk membangun masa depan anak yatim. Jika semua pihak sepakat, kita bisa membentuk Dana Abadi Yatim sebagai solusi inovatif dalam mengatasi permasalahan ini,” jelasnya.

Menurutnya, membangun masa depan anak yatim tidak cukup hanya dengan memberikan santunan tahunan. Bantuan harus berkelanjutan, mencakup pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, pendidikan, serta dukungan moral melalui program orang tua asuh.

“Dengan begitu, anak yatim bisa tumbuh menjadi generasi produktif yang nantinya mampu berkontribusi bagi masyarakat dan bangsa,” tutupnya.

Komentar Facebook