Komite Penyelamat Olahraga Ajukan Mosi Tak Percaya Terhadap Ketua KONI Abdya

Komite Penyelamat Olahraga Abdya yang dikoordinir oleh Suhaimi sedang membacakan Surat Mosi Tak Percaya kepada Ketua KONI setempat, Romi Syah Putra, Blangpidie, Senin (10/3/2025) malam. [Foto: The Aceh Post/Robby Sugara]

THEACEHPOST.COM | Blangpidie – Komite Penyelemat Olahraga Aceh Barat Daya (Abdya) yang terdiri dari 17 Cabang Olahraga (Cabor) melayangkan mosi tidak percaya terhadap kinerja Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat, Romi Syah Putra yang telah menjabat selama dua periode.

banner 72x960

Surat yang ditujukan kepada Ketua KONI Aceh itu, dibacakan oleh Ketua Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Abdya, yang juga merupakan Koordinator Komite Penyelamat Olahraga Abdya, Suhaimi, dalam kegiatan konferensi pers yang berlangsung di salah satu cafe di Blangpidie, Senin malam, 10 Maret 2025.

Dalam pernyataan resminya, Komite Penyelamat Olahraga mengungkapkan sejumlah masalah yang terjadi di bawah kepemimpinan Romi Syah Putra. Di antaranya adalah pengurus KONI yang merangkap jabatan di cabang olahraga lain, tidak adanya rapat kerja (RAKER) dengan cabang olahraga untuk membahas strategi pembinaan atlet, serta pengelolaan anggaran yang dinilai tidak transparan dan tidak akuntabel.

“Sudah banyak potensi atlet lokal yang tidak mendapatkan perhatian maksimal. Anggaran besar yang dikelola KONI Abdya, sayangnya tidak berpihak pada pengembangan prestasi, melainkan lebih untuk mengejar medali dengan menggunakan atlet luar daerah,” ungkap Shemi, panggilan akrabnya.

Komite Penyelamat Olahraga Abdya juga menyayangkan kurangnya penghargaan terhadap atlet yang berprestasi. Seperti halnya atlet cabor anggar yang berhasil meraih prestasi di PON Aceh-Sumut 2024, namun tidak mendapatkan sambutan atau dukungan dari KONI Abdya.

Sebagai bentuk tindak lanjut, Komite Penyelamat Olahraga Abdya mengajukan beberapa tuntutan.

1. Mendesak Ketua Umum KONI Aceh untuk memberhentikan Romi Syah Putra dan mengambil alih kepemimpinan KONI Abdya hingga Musyawarah Kabupaten Luar Biasa terlaksana.

2. Meminta Pemerintah Kabupaten Abdya menunda pencairan dana hibah KONI Abdya untuk tahun 2025.

3. Mendesak Ketua DPRK Aceh Barat Daya untuk segera menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan cabang olahraga dan Muspida Aceh Barat Daya untuk mencari solusi terkait persiapan Pra PORA dan PORA 2025.

4. Meminta pihak berwenang untuk melakukan audit menyeluruh terhadap penggunaan dana hibah KONI Aceh Barat Daya selama masa kepemimpinan Romi Syah Putra.

“Langkah ini penting untuk menyelamatkan masa depan olahraga di Aceh Barat Daya. Kami berharap semua pihak bisa mendengarkan suara kami demi perbaikan yang lebih baik,” ujar Ketua Muaythai Abdya, Saiful Azmi.

Surat pernyataan sikap ini juga disampaikan kepada Bupati Abdya, Ketua DPRK, serta pihak berwenang lainnya agar segera mengambil tindakan yang tepat. Dengan begitu, diharapkan olahraga di Kabupaten Abdya bisa berkembang lebih optimal dan mengukir prestasi yang membanggakan.

Sementara itu secara terpisah, Ketua KONI Kabupaten Abdya, Romi Syah Putra yang dimintai tanggapannya oleh wartawan menjawab singkat mengenai adanya pemberitaan mosi tidak percaya dari belasan Cabor yang terhimpun dalam Komite Penyelamat Olahraga Abdya tersebut.

“Insya Allah kalau sudah tepat waktunya nanti ya,” ujarnya singkat. (Robby Sugara)

Baca berita lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook