Dinas Peternakan Aceh Pastikan Stok dan Kesehatan Hewan Meugang Aman

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh — Kelapa Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran memastikan kesiapan pemotongan hewan untuk tradisi meugang menjelang Ramadan. Ia mengatakan bagi daerah yang belum memiliki Instalasi Rumah Potong Hewan (IRPH), pemotongan akan dilakukan di lokasi yang telah ditetapkan oleh pemerintah agar kualitas dan kesehatan hewan tetap terjamin.

banner 72x960

“Kami ingin memastikan bahwa pemotongan hewan dilakukan di tempat yang sudah ditentukan, sehingga petugas di lapangan dapat dengan mudah melakukan pemeriksaan kesehatan. Dengan begitu, masyarakat mendapatkan daging yang berasal dari hewan yang sehat,” ujar Zal kepada awak media di Banda Aceh, Selasa (25/2/2025).

Untuk menjaga stabilitas harga, ia mengimbau Aparatur Sipil Negara (ASN) di seluruh Aceh agar membeli daging lebih awal guna menghindari lonjakan permintaan pada puncak hari meugang, yakni 28 Februari.

“Jika ASN sudah membeli lebih awal, tidak akan terjadi penumpukan pembelian dalam satu hari. Dengan begitu, harga bisa lebih stabil sesuai hukum ekonomi,” tambahnya.

Kepala Dinas Peternakan Aceh, Zalsufran. [Foto: The Aceh Post/ Marnida]
Menurutnya, selain memastikan ketersediaan hewan, pihaknya juga memperketat pemeriksaan kesehatan ternak, baik yang berasal dari dalam daerah maupun yang didatangkan dari luar Aceh.

“Sebelum masuk ke lokasi pemotongan, hewan akan diperiksa kesehatannya oleh dokter hewan yang berwenang. Hewan yang berasal dari luar Aceh bahkan diperiksa lebih ketat, mulai dari perbatasan hingga sebelum dipotong di Rumah Potong Hewan (RPH),” jelasnya.

Sementara, terkait Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan kasus baru di Aceh. “Mudah-mudahan tetap nol kasus, kita berdoa bersama agar ternak di Aceh tetap sehat,” tuturnya.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini stok sapi dan kerbau di Aceh diperkirakan mencapai 33.600 ekor lebih, yang diyakini cukup untuk memenuhi kebutuhan meugang ramadhan.

“Untuk harga daging di Banda Aceh saat ini berada dalam kisaran Rp140.000 hingga Rp170.000 per kilogram, tergantung kualitas dan lokasi pembelian,” pungkasnya. (Ningsih)

Komentar Facebook