KKP Kucurkan Rp1,3 Miliar untuk Petambak Garam di Pijay

Ilustrasi: Lahan garam Desa Lam Ujong yang tersisa sekitar 4 hektar semakin terdesak oleh pembangunan perumahan, Selasa (3/11/2020). Bupati Aceh Besar, H Mawardi Ali, telah menjanjikan sisa lahan sewaan produksi garam tersebut tidak dijual dan pemerintah tidak akan mengeluarkan lagi izin pembangunan perumahan disana seiring akan mengkaji lokasi pengembangan garam baru. (Foto: Fahreza Ahmad)

Theacehpost.com |PIDIE JAYA – Kabar baik untuk petambak garam di Provinsi Aceh. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengucurkan bantuan dari program pengembangan usaha garam rakyat Rp1,3 miliar.

banner 72x960

Bantuan diberikan untuk memulihkan perekonomian usaha, yang dimiliki petambak garam rakyat di tanah rencong.

“Ada 20 kabupaten/kota yang menjadi target untuk penyaluran bantuan usaha pergaraman ini,” kata Plt Dirjen Pengelolaan Ruang Laut KKP Tb Haeru Rahayu, Senin, 21 Desember 2020.

Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), kegiatan pugar juga disandingkan dengan program pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Untuk itu kegiatan pugar dilaksanakan secara padat karya menyerap tenaga lokal guna membantu perekonomian masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Ia menegaskan, program ini bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas garam rakyat sekaligus mendukung pencapaian swasembada garam nasional.

Bantuan senilai Rp1,3 miliar itu telah diserahkan secara langsung oleh Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Padang kepada tiga kelompok petambak garam, di Kabupaten Pidie Jaya (Pijay), Aceh.

Bantuan yang disalurkan berupa rumah tunnel garam, penataan lahan pendukung rumah tunnel garam, dan sarana prasarana pendukung rumah tunnel.

Ia mengatakan, rumah tunnel garam merupakan salah satu metode produksi garam yang memanfaatkan teknologi rumah kaca kristalisasi garam.

Penerapan metode tersebut, lanjutnya, dinilai memungkinkan produksi garam dilakukan sepanjang tahun termasuk dalam musim penghujan.

Sedangkan proses produksi garam dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang ada dan menambahkan wadah tampungan dengan bantuan geoisolator dan penutup yang dirangkai seperti lorong atau disebut dengan tunnel.

Bantuan pugar di Pidie Jaya menghasilkan rumah tunnel sebanyak 80 unit beserta kelengkapannya yang terbagi di tiga lokasi.

Kelompok pertama adalah Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) Makmur Sejahtera yang berlokasi di Gampong Lancang, Kecamatan Bandar Baru.

Kedua, Kelompok Pante Kutaran yang akan mengelola di Gampong Meunasah Balek, Kecamatan Meureudu. Terakhir, Kelompok Pugar Baru yang bertempat di Gampong Peurade, Kecamatan Panteraja.

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *