Pidato Perdana, Wali Kota Illiza Serukan Kolaborasi: Tak Boleh Lagi Ada Friksi
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menyampaikan pidato pertamanya seusai pengucapan sumpah jabatan sebagai Wali Kota Banda Aceh masa periode 2025-2030 di Gedung DPRK Banda Aceh, Rabu (12/2/2025).
Dalam pidatonya, Illiza menegaskan komitmen akan menjalankan amanah jabatan dengan penuh tanggung jawab serta menyerukan pentingnya kepemimpinan yang tulus dan berorientasi pada kepentingan seluruh warga Kota Banda Aceh.
Ia mengatakan, roda pemerintahan hingga lima tahun mendatang merupakan amanah dan kepercayaan yang akan terus dijaga, tentunya dengan mempertimbangkan segala masukan dari berbagai pihak.
Menurutnya, dukungan semua pihak merupakan energi besar untuk memastikan stabilitas pemerintahan.
“Maka dari mimbar mulia ini, kami berharap tidak ada lagi sekat tim paslon 1, 2, 3 , dan 4. Kita semua sama, berkolaborasi membangun kota,” ujar Illiza.
Wali Kota Illiza menambahkan bahwa dirinya mengetahui dan memahami friksi yang terjadi di jajaran pemerintahan kota, cukuplah itu terjadi saat Pilkada.
“Maka kami meminta agar perpecahan dan dukung-mendukung tokoh tertentu segera dihentikan, jangan jadikan warga kota sebagai korban. Mulai sekarang, kita bangun pemerintahan yang profesional dan bertanggungjawab,” ungkapnya.
Selain itu, Illiza menyatakan bahwa pelantikan dirinya bersama dengan Afdhal Khalilullah sebagai wakilnya bukanlah akhir dari segala perjuangan.
Karena selama berjalannya waktu, kata dia, pihaknya telah mengumpulkan begitu banyak ide, gagasan dan juga harapan untuk memperbaiki keadaan, mengupayakan kemajuan dan kesejahteraan bagi Kota Banda Aceh yang sebentar lagi bakal berusia 820 tahun.
“Dari awal kami menyadari bahwa untuk membangun kota ini kita perlu saling memahami, menghargai dan menyamakan visi. Sebuah visi yang mampu mempererat silaturahmi, membuka ruang ekspresi, mendorong tumbuhnya inovasi dan mewujudkan sebuah kota inklusi. Dan visi besar itu adalah Banda Aceh Kota Kolaborasi,” tegasnya.
Di sisi lain, Illiza mengatakan bahwa pihaknya selama ini juga menerima banyak laporan dari berbagai pihak tentang kondisi internal Pemko Banda Aceh yang sedang menghadapi banyak sekali tantangan.
Tantangan-tantangan itu seperti adanya utang, potensi defisit anggaran, belum optimalnya kinerja pemerintahan, lemahnya sistem pengawasan, menurunnya kualitas pelayanan dan berbagai permasalahan lainnya.
“Tantangan-tantangan yang ada itu semakin menyakinkan kami bahwa banyak hal yang harus kita benahi. Jika kolaborasi kita jadikan kunci, insyaAllah semua tantangan akan mampu kita hadapi,” terangnya.
“Dengan didampingi wakil wali kota dari generasi muda, membuat saya bangga sekaligus percaya bahwa amanah besar ini insyaAllah akan membuahkan hasil kerja yang nyata. Tugas kita sekarang adalah memastikan bahwa Banda Aceh akan terus berakselerasi dan beradaptasi dengan tantangan terkini dan juga nanti,” pungkasnya. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp