Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Aceh Meningkat Tahun 2024, Tertinggi di Aceh Utara

Gambar ilustrasi. [Foto: Pinterest]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Aceh mencatat sebanyak 1.227 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak terjadi di Aceh sepanjang tahun 2024. Angka ini meningkat dari 1.098 kasus pada tahun sebelumnya.

banner 72x960

“Kasus terbanyak terjadi di Kabupaten Aceh Utara, dengan total 161 kasus,” ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak DPPPA Aceh, Tiara Sutari, Senin (20/1/2025).

Rincian data menunjukkan 656 kasus kekerasan terhadap anak terjadi pada 2024, naik dari 634 kasus pada 2023. Aceh Utara mencatat kasus kekerasan anak terbanyak yakni 68 kasus, disusul Aceh Tengah 50 kasus dan Banda Aceh 49 kasus.

Sementara itu, kekerasan terhadap perempuan tercatat sebanyak 571 kasus, naik dari 464 kasus pada 2023. Aceh Utara kembali mendominasi dengan 93 kasus, diikuti Banda Aceh 60 kasus dan Aceh Tengah 49 kasus.

“Di tahun 2024 mayoritas kekerasan terhadap perempuan berupa KDRT, sedangkan pada anak didominasi pelecehan seksual,” jelas Tiara.

Menurutnya, peningkatan jumlah kasus tidak selalu mencerminkan semakin buruknya kondisi masyarakat. “Ini juga menunjukkan masyarakat lebih berani melapor karena adanya sosialisasi dan jaminan kerahasiaan identitas,” tambahnya.

Namun, lanjut Tiara, tingginya angka kekerasan menunjukkan masalah mendasar seperti budaya patriarki, ketimpangan relasi kuasa, ekonomi, dan pendidikan. “Kemiskinan di daerah seperti Aceh Utara memicu rendahnya pendidikan dan lemahnya pembangunan karakter keluarga,” paparnya.

Tiara menyebutkan sebagian besar pelaku adalah orang dekat korban, seperti tetangga, paman, atau ayah. Oleh karena itu, pihaknya menegaskan perlunya kajian mendalam terhadap faktor penyebab dan sinergi berbagai pihak untuk menekan angka kekerasan di Aceh.

“Sosialisasi dan edukasi harus terus dilakukan karena ini tidak hanya masalah individu, tetapi juga tantangan sosial dan budaya di Aceh,” tutup Tiara. (Ningsih)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook