T Sukandi: Jasa Medis RSUD Yuliddin Away Pada Kepemimpinan Tgk Amran Penuh Terbayarkan
THEACEHPOST.COM | Tapaktuan – Juru Bicara (Jubir) Amal, T Sukandi mengatakan, pada masa periodisasi Tgk Amran jadi Bupati definitif Aceh Selatan, jasa medis di Rumah Sakit Yuliddin Away Tapaktuan penuh terbayarkan setiap tahunnya.
“Walaupun musibah Covid-19 yang melanda seluruh dunia bahkan Aceh Selatan dan seluruh anggaran difokuskan untuk penanganan wabah Covid. Namun pemerintah daerah di bawah kepemimpinan Bupati Tgk Amran tetap membayar penuh jasa medis di rumah sakit setempat,”ucap Sukandi kepada Theacehpost.com, Sabtu (26/10/2024).
Sukandi menjelaskan, hal ini adalah bukti nyata bahwa Tgk Amran komit membayar jasa profesi paramedis secara penuh meskipun keadaan keuangan Pemda Aceh Selatan Selatan dalam keadaan Apoh- apah yang disebabkan oleh covid 19 mewabah dan merambah di setiap pelosok negara di dunia.
Malahan di dalam rapat terpadu di kala itu diusulkan supaya jasa profesi untuk ditinjau ulang supaya dapat diturunkan nilainya yang disesuaikan dengan keadaan situasi dan kondisi keuangan kala itu yang sangat memprihatinkan.
“Akan tetapi sosok Tgk Amran sebagai bupati Aceh Selatan tetap komit serta dengan tegas menyatakan jasa paramedis RSUD YA tetap dibayarkan secara penuh berdasarkan ketentuan dan kesepakatan awal tentang anggaran yang telah ditetapkan antara eksekutif dan legislatif,” jelasnya.
Andaikan atas kepentingan para pekerja kemanusiaan ini menyerap tingginya anggaran belanja daerah dan rendahnya penerimaan PAD yang di masa covid 19 yang karena semua sektor ekonomi masyarakat menjadi macet dan tersendat lumpuh.
“Namun Bupati Aceh Selatan Tgk Amran kala itu tetap memprioritaskan, jasa paramedis RSUD YA, santunan kematian dan beasiswa pesantren Dayah dan UMKM mesti tetap jalan meskipun terindikasi akan melahirkan defisit anggaran,” ujarnya.
Karena menurut bupati Tgk Amran bahwa defisit karena demi memenuhi kepentingan rakyat beliau rela menerima resiko apapun sekalipun masuk penjara karenanya demi memenuhi kepentingan dan kebutuhan rakyat Aceh Selatan beliau ikhlas karenanya.
Menurutnya, defisit bukanlah utang pribadi tapi defisit adalah utang pemerintah yang sifatnya berkelanjutan dan berkesinambungan seperti beliau juga menerima utang defisit dari pemerintah sebelumnya. Tentunya siapapun Pemerintah Aceh Selatan pasti akan dapat membayarnya.
“Tetapi faktanya pemerintah Aceh Selatan yang bupatinya Tgk Amran di kala itu berulang kali menerima penghargaan WTP dari BPK-RI atas pengelolaan keuangannya yang transparan dan akuntabel oleh Pemda Aceh Selatan,” tutupnya. (Yurisman)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News dan saluran WhatsApp