Edisi Khutbah Jumat 6 September 2024 di Masjid Silang Rukoh, Tgk H Musannif Ajak Jamaah Lawan Ujub dan Takabur

Tgk H Musannif menjadi khatib Jumat di Masjid Silang Rukoh, Aceh Besar, Jumat (6/9/2024). [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Jantho – Dalam khutbah Jumat (6/9/2024) yang disampaikan di Masjid Silang Rukoh, Gampong Blang Krueng, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, Ketua Yayasan Dayah Darul Ihsan Krueng Kalee, Tgk H Musannif SE SH, mengajak para jamaah untuk senantiasa menjaga shalat lima waktu dan meningkatkan kesyukuran kepada Allah Swt.

banner 72x960

Ia menegaskan pentingnya sujud sebagai bentuk penghambaan dan ketundukan agar setiap hamba terhindar dari sifat ujub dan takabur yang merusak iman.

“Jangan sampai kita mengikuti jejak Iblis, yang menentang perintah Allah SWT untuk bersujud kepada Nabi Adam as. Iblis merasa dirinya lebih baik karena diciptakan dari api, sementara Adam diciptakan dari tanah. Kesombongan itulah yang menjatuhkannya dari rahmat Allah,” ujar Tgk H Musannif dengan suara tegas namun lembut, menyentuh hati setiap jamaah.

H Musannif kemudian mengingatkan tentang hakikat sujud sebagai bentuk pengakuan bahwa manusia hanyalah makhluk yang lemah tanpa kuasa, kecuali apa yang Allah berikan.

“Dengan terus bersujud dan menjaga shalat, kita mengingatkan diri sendiri untuk selalu bersyukur. Sebaliknya, mereka yang meninggalkan sujud akan mudah terjebak dalam rasa ujub, merasa dirinya lebih baik daripada yang lain, seperti Iblis,” tambahnya.

Dalam khutbahnya, Tgk H Musannif mengutip Al-Qur’an surat Al-A’raf ayat 12, dimana Iblis dengan sombongnya berkata, “Aku lebih baik darinya (Adam). Engkau ciptakan aku dari api, sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” (QS. Al-A’raf: 12).

Ayat ini menjadi pengingat kuat agar kita tidak merasa lebih tinggi dari orang lain, karena kesombongan adalah jalan menuju kehancuran.

H Musannif juga mengingatkan jamaah tentang sabda Rasulullah SAW yang berbunyi, “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan walau hanya sebesar biji sawi” (HR. Muslim).

Tgk H Musannif menekankan, sifat sombong dan ujub adalah penyakit hati yang seringkali datang tanpa disadari, dan hanya dengan menjaga sujud dan shalat secara konsisten, hati akan dilindungi dari keburukan tersebut.

Mengakhiri khutbahnya, Tgk H Musannif mengajak seluruh jamaah untuk tidak hanya melihat sujud sebagai ritual, tetapi sebagai cara untuk memperbaiki hati dan mendekatkan diri kepada Allah Swt.

“Mari kita jadikan shalat lima waktu sebagai pengingat bahwa kita hanyalah hamba Allah yang harus senantiasa bersyukur, karena dengan kesyukuran, kita akan dijauhkan dari sikap takabur,” tutupnya penuh khidmat.

Khutbah yang disampaikan Tgk H Musannif ini berhasil menggugah hati jamaah, mengajak mereka untuk lebih mendalami hakikat sujud dalam kehidupan sehari-hari.

Sebuah pengingat yang menyentuh, bahwa di balik setiap sujud yang kita lakukan, ada kedekatan dengan Allah Swt dan penjagaan dari segala sifat buruk yang mengancam jiwa manusia. (Akhyar)

Baca kajian khutbah Jumat lainnya di Google News dan saluran WhatsApp

Komentar Facebook