Sosoknya Dinilai Layak Maju Pilgub Aceh 2024, Lem Faisal Beri Jawaban Ini
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, Tgk H Faisal Ali atau Lem Faisal, termasuk ke dalam daftar nama yang dianggap layak oleh Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh untuk menjadi kandidat Calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Hal ini sebagaimana disebut oleh Ketua Majelis Mustasyar PAS Aceh, Tgk H Hidayat Muhibuddin Waly, yang menilai jika Lem Faisal adalah sosok yang memenuhi kualifikasi dan karakter untuk menjadi pemimpin Aceh ke depan.
“Berkaitan dengan nama-nama dari kalangan ulama yang diharapkan oleh PAS Aceh menjadi pemimpin Aceh ke depan, ada Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop. Selain itu juga terdapat nama lainnya seperti Tgk H Faisal Ali atau Lem Faisal,” kata Tgk Hidayat, Banda Aceh, Minggu (18/8/2024).
Secara terpisah, Lem Faisal yang dihubungi Theacehpost.com tampaknya tidak tertarik sama sekali untuk menjadi kontestan Calon Gubernur/Wakil Gubernur Aceh di Pilkada 2024 mendatang, sekalipun direkomendasi oleh partai.
Lem Faisal menyatakan, dirinya cukup berkiprah di Lembaga MPU saja.
“Saya biar di MPU saja,” kata Lem Faisal kepada Theacehpost.com, Banda Aceh, Senin (19/8/2024).
PAS Aceh Dukung Kandidat yang Ada Unsur Ulama
Ketua Majelis Mustasyar Partai Adil Sejahtera (PAS) Aceh, Tgk H Hidayat Muhibuddin Waly SE mengatakan, PAS Aceh akan mendukung kandidat Pasangan Calon (Paslon) Gubernur Aceh yang memenuhi unsur ulama, baik ulama sebagai Calon Gubernur Aceh maupun ulama sebagai Calon Wakil Gubernur Aceh.
Pernyataan ini disampaikan Abi Hidayat, sapaan akrabnya, sesuai dengan keputusan rapat Majelis Mustasyar PAS Aceh yang berlangsung pada Sabtu (17/8/2024).
Abi Hidayat mengatakan, mencermati dinamika politik teraktual di Aceh, maka Majelis Mustasyar PAS Aceh sebagai Lembaga tertinggi di PAS Aceh melakukan rapat untuk memutuskan arah dukungan PAS Aceh dalam Pilkada Aceh di tingkat provinsi.
“Rapat majelis Mustasyar PAS Aceh memutuskan bahwa PAS Aceh memberikan dukungan untuk kandidat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh yang ada unsur ulama. Baik ulama sebagai Calon Gubernur maupun sebagai wakil. Sebab, PAS Aceh ini memang lahir dari rahim ulama. Di sisi lain, keputusan ini juga karena mempertimbangkan aspirasi masyarakat Aceh secara luas yang merindukan kepemimpinan ulama di Aceh, “ ujar Abi Hidayat, Banda Aceh, Minggu (18/8/2024).
Syarat dukungan yang diberikan PAS Aceh ini, kata Abi Hidayat, adalah persyaratan mutlak. Namun demikian, lanjut Abi Hidayat, apabila tidak ada kandidat Calon Gubernur Aceh dan wakil Gubernur dari unsur ulama, maka PAS Aceh akan memberikan dukungan untuk calon yang paling memenuhi kriteria yang diinginkan oleh para ulama.
Oleh sebab itu, kata Abi Hidayat, PAS Aceh akan memutuskan dukungan untuk kandidat calon Gubernur Aceh dan wakil setelah terpenuhinya syarat-syarat dukungan ini.
Menurut Abi Hidayat, PAS Aceh yang berhasil meraih empat kursi legislatif untuk tingkat Provinsi, yakni Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) ini, memberikan syarat-syarat dukungan ini karena merupakan aspirasi masyarakat di akar rumput serta menjadi kesepakatan para ulama dayah di Aceh juga, baik para ulama dayah yang tergabung dalam PAS Aceh maupun yang tidak tergabung.
Berkaitan dengan nama-nama dari kalangan ulama yang diharapkan oleh PAS Aceh menjadi pemimpin Aceh kedepan, Abi Hidayat mengatakan di kalangan ulama dayah saat ini terdapat banyak nama-nama yang siap dan memenuhi kualifikasi dan karakter menjadi pemimpin.
Sebagai contoh, kata Abi Hidayat, yaitu Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab atau Tu Sop. Selain itu, menurut Abi Hidayat, juga terdapat nama lainnya seperti Tgk H Faisal Ali atau Lem Faisal.
“Tu Sop dan Lem Faisal ini merupakan kader-kader ulama terbaik yang lahir dari dayah dan telah berbuat untuk masyarakat Aceh. Mereka mengerti persoalan Aceh dan pemerintahan serta bisa bekerja untuk mewujudkan kesejahteraan Masyarakat Aceh, bekerja menjadikan Aceh sebagai negeri yang Baldatun Thayyibatun wa Rabbun Ghafur, yaitu negeri yang baik dan masyarakatnya memperoleh ampunan Allah Swt,” terang Abi Hidayat.
Di sisi lain, Abi Hidayat juga menyinggung dinamika politik terkini di Aceh dimana Tu Sop yang sebelumnya digadang-gadang akan dijadikan sebagai Cawagub pendamping H Muzakkir Manaf, namun akhirnya hal tersebut tidak terwujud.
Padahal, ulama Aceh sekaliber Abu Kuta Krueng dan Abu Paya Pasi sudah menyampaikan dukungan dan rekomendasi agar Tu Sop dijadikan wakil.
“Kita kecewa dengan perkembangan ini. Sebab, kesedihan ulama sekaliber Abu Paya Pasi yang kemudian mundur dari MUNA akan menjadi kesedihan ulama-ulama Aceh lainnya juga, santri dan masyarakat Aceh umumnya. Sebab, Abu Paya Pasi ini adalah ulama Aceh yang sangat kharismatik, dihormati dan dicintai masyarakat Aceh,” ungkap Abi Hidayat. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News