Abu Paya Pasi Mundur dari Tiga Posisi Strategis, Benarkah Partai Aceh Tak Mau Dengar Ulama?

Ulama kharismatik Aceh, Tgk H Muhammad Ali atau juga dikenal Abu Paya Pasi saat menyerahkan rekomendasi dukungan ulama Aceh agar Tgk Muhammad Yusuf A Wahab atau lebih dikenal Tu Sop dijadikan sebagai Calon Wakil Gubernur Aceh mendampingi Mualem untuk Pilkada Aceh 2024. Penyerahan ini berlangsung di kediaman Mualem di Lhokseumawe, Kamis (15/8/2024). [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Pimpinan Dayah Bustanul Huda, Tgk H Muhammad Ali atau lebih dikenal Abu Paya Pasi mengundurkan diri dari tiga jabatan strategis, yakni Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, Penasehat Partai Aceh dan Ketua Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA).

banner 72x960

Dilansir dari Sriwijayatoday.com, mundurnya Abu Paya Pasi dari ketiga jabatan strategis ini disebabkan oleh Partai Aceh yang disebut tidak mempedulikan rekomendasi ulama.

“Keputusan ini diambil setelah Abu Paya Pasi merasakan bahwa rekomendasi yang beliau sampaikan bersama para ulama dan cendikiawan dayah lainnya tidak diindahkan oleh Partai Aceh terkait dengan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Aceh dan Calon Bupati Aceh Timur,” kata Ketua Ikatan Alumni Dayah Bustanul Huda, Tgk Zainuddin atau akrab disapa Abah Zain Sarah Tube, Sabtu (17/8/2024).

Lebih lanjut, Abah Zain Sarah Tube menjelaskan, pengunduran diri Abu Paya Pasi merupakan hasil dari pertimbangan yang panjang karena didasari oleh keprihatinan terhadap situasi politik yang terjadi saat ini.

“Abu Paya Pasi menyampaikan harapan agar Allah Swt memberikan petunjuk kepada kita semua dalam menghadapi tantangan ke depan,” ungkapnya

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Partai Aceh dan Lembaga Wali Nanggroe atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini. Saya berharap keputusan ini membawa kebaikan bagi kita semua. Ini merupakan akhir dari kebersamaan kita” kata Abu Paya Pasi dalam pernyataannya yang disampaikan oleh Abah Sarah Tube.

Keputusan ini menandai berakhirnya keterlibatan Abu Paya Pasi dalam berbagai posisi strategis di Partai Aceh dan Lembaga Wali Nanggroe, namun komitmennya untuk terus berkontribusi demi kebaikan Aceh dan masyarakat tetap tidak akan surut.

Abah Sarah Tube menambahkan, salah satu alasan mundurnya Abu Paya Pasi adalah agar Partai Aceh dapat lebih mudah dalam mengambil keputusan, tanpa terhalang oleh keberadaan Abu Paya Pasi.

Untuk perimbangan berita, reporter Theacehpost.com berupaya untuk mengonfirmasi penyampaian informasi terkait Partai Aceh yang disebut tak mau mendengar rekomendasi ulama Aceh. Pihak Partai Aceh yang dihubungi reporter Theacehpost.com belum merespons.

(Pembaca Theacehpost.com yang budiman, berita ini masih membutuhkan verifikasi lebih lanjut dengan pihak Partai Aceh. Redaksi akan terus mengupayakan verifikasi dari partai yang dimaksud untuk perimbangan berita)

Alumni Bustanul Huda Diminta Ikuti Jejak yang Sama

Mundurnya Tgk H Muhammad Ali atau Abu Paya Pasi dari tiga jabatan strategis, yakni dari jabatan Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, Ketua Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA) dan Ketua Penasehat Partai Aceh, diwarnai dengan pesan instruksi agar alumni Dayah Bustanul Huda juga keluar dari ketiga lembaga tersebut.

Instruksi ini menyebar melalui pesan Whatsapp Group (WAG). Ketua Ikatan Alumni Dayah Bustanul Huda Paya Pasi, Zainuddin atau Abah Zain Sarah Tube, membenarkan bahwa instruksi ini datangnya dari Abu Paya Pasi. “Benar,” kata Abah Zain Sarah Tube, Sabtu (17/8/2024).

Berikut bunyi pesan instruksi untuk alumni Bustanul Huda.

“Kami beritahukan kepada seluruh alumni Dayah Bustanul Huda Paya Pasi yang bahwa Abunda (Abu di Paya Pasi) telah mengundurkan diri dari Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, Ketua Umum MUNA (Majelis Ulama Nanggroe Aceh) dan Ketua Penasehat PA (Partai Aceh), serta Abunda menginstruksikan kepada kita semua para alumni agar keluar dari Kepengurusan PA (Partai Aceh), MUNA (Majelis Ulama Nanggroe Aceh) dan Lembaga Wali Nanggroe, dan tidak ada lagi bekerja atau mendukung ketiga lembaga tersebut dalam bentuk apapun,” bunyi pesan instruksi tersebut.

“Apabila masih ada alumni yang tetap aktif di dalamnya atau mendukungnya, diharapkan agar memilih untuk keluar dari kesatuan alumni Bustanul Huda. Terima kasih,” demikian tambahan dari bunyi pesan instruksi itu.

Diberitakan sebelumnya, Pimpinan Dayah Bustanul Huda, Tgk H Muhammad Ali atau lebih dikenal Abu Paya Pasi, resmi mengundurkan diri dari jabatan Tuha Peut Lembaga Wali Nanggroe, Ketua Umum Majelis Ulama Nanggroe Aceh (MUNA), dan Ketua Penasehat Partai Aceh.

Informasi mundurnya Abu Paya Pasi dari ketiga jabatan tersebut dibenarkan oleh Ketua Ikatan Alumni Dayah Paya Pasi, Zainuddin atau akrab disapa Abah Zain Sarah Tube.

“Benar (Abu Paya Pasi mengundurkan diri dari ketiga jabatan tersebut),” kata Abah Zain Sarah Tube, Banda Aceh, Sabtu (17/8/2024). (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News

Komentar Facebook