Warga yang Berobat di RS Harapan Bunda Keluhkan Soal Tarif Parkir, Sehari Bisa Capai Puluhan Ribu

Potret suasana lahan parkir kendaraan di kawasan Rumah Sakit Harapan Bunda. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Warga yang pergi berobat ke Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda, Seutui, Banda Aceh, mengeluhkan terkait biaya setoran parkir di kawasan rumah sakit tersebut.

banner 72x960

Rizal, warga Bireuen yang membawa ayahnya berobat ke RS Harapan Bunda itu mengatakan, area parkir kendaraan yang berada di samping jalan depan rumah sakit dan bahkan yang berada di belakang halaman rumah sakit ini oleh juru parkirnya tidak memberikan karcis atau tiket parkir.

Kata Rizal, juru parkir juga memasang tarif parkir sesuka hati, meskipun di awal telah diberi pengertian bahwa dirinya harus menjaga pasien rawat inap (ayahnya) dan harus keluar-masuk dari tempat parkiran.

“Sudah kita bilang kita menginap di rumah sakit buat jaga pasien yang sakit, kita bilang juga bahwa kita harus keluar-masuk dari tempat parkiran, tetapi tetap saja diminta bayar uang parkir dengan alasan bayar dulu nanti pas masuk dan keluar lagi tidak usah bayar lagi,” kata Rizal, Banda Aceh, Senin (5/8/2024).

Namun, dikarenakan tidak ada karcis yang diberikan, ketika Rizal harus keluar-masuk dari tempat parkiran itu lagi, dirinya tetap ditagih setoran parkir oleh juru parkir yang lain. Setoran parkir yang diminta sebesar Rp 5.000 untuk pemilik kendaraan yang menginap.

Dalam sehari, Rizal keluar-masuk area parkiran bisa tiga atau empat kali. Setiap kali ia keluar dari area parkiran selalu ditagih setoran parkir oleh juru parkir yang ada di sana. Dalam sehari, Rizal bisa menghabiskan uang kurang lebih sebanyak Rp 20.000 lebih hanya untuk setoran parkir.

“Untuk kendaraan yang menginap diminta Rp 5 ribu, mereka menghitung jam, jam berapa masuk dan jam berapa keluar. Sedangkan tidak ada karcis yang menerangkan jam berapa masuk dan jam berapa keluar. Sama saja, ketika mereka ganti tukang jaga parkir, tetap aja diminta lagi uangnya,” jelasnya.

Rizal menambahkan, hal yang membuatnya keberatan dari jasa parkiran yang ada di kawasan RS Harapan Bunda ini, juru parkirnya terkesan memaksa masyarakat harus bayar.

“Ketika kita tidak mau bayar Rp 5 ribu, Rp 2 ribu juga boleh katanya. Ini bukan masalah nominalnya yang kecil, tapi mereka memaksa. Kalau ditotal semua dengan berapa kali kami keluar masuk area parkiran, kan bisa puluhan ribu juga kita habiskan uang untuk biaya parkir,” ujarnya.

“Juru parkir di sana bilang kalau manajemen tarif parkir yang seperti ini sudah mendapat persetujuan dari pihak rumah sakit. Mereka bilang mereka juga setor ke rumah sakit. Jika ini benar, kami sebagai masyarakat hanya bisa memohon kebijakan dari pihak rumah sakit untuk mencari solusi dari hal ini. Jangan masyarakat yang mau berobat dibebankan dengan biaya parkir yang mahal seperti ini,” pungkasnya. (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News

Komentar Facebook