Perjalanan Panjang Rumoh Ummy Berinovasi, dari Pinggir Jalan Hingga Layani Catering Makanan Pasien Rumah Sakit
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Di tengah dinamika pertumbuhan ekonomi Banda Aceh yang tidak menentu, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) memainkan peranan yang sangat krusial dalam perekonomian lokal.
Salah satu contoh sukses yang menginspirasi adalah Rumoh Ummy yang telah berhasil mencuri perhatian warga dan menjadi contoh nyata dari keberhasilan UMKM di daerah tersebut.
Rumoh Ummy adalah usaha kuliner yang terletak di Jalan Tengku Abdurrahman No. 33, Lampoh Daya, Kecamatan Jaya Baru, Kota Banda Aceh. Usaha ini telah berdiri sejak tahun 2012 dengan segala cerita jatuh bangun di belakangnya.
Rumoh Ummy menawarkan berbagai jenis makanan dalam satu lokasi, memberikan kemudahan bagi pengunjung untuk memilih sajian dalam suasana yang nyaman dan ramah. Konsep ini tidak hanya memudahkan pelanggan tetapi juga menciptakan pengalaman makan yang menyenangkan bagi semua kalangan.
Pendirinya, Ivan mengatakan, cikal bakal usaha Rumoh Ummy mulai dirintis pada tahun 2010. Awal perintisan bisnis ini terjadi ketika dirinya pulang dari luar negeri dalam mendampingi perjuangan istrinya, Vina menempuh pendidikan master di Brisbane, Australia.
Sesampainya di Aceh, rupanya hobi lama untuk berbisnis kuliner dilanjutkan kembali, ia mulai rajin kembali berjualan ayam bakar di pinggir jalan hingga memproduksi bandeng presto.
Pada tahun 2011, Ivan yang bernama lengkap Mussanurvan ini mulai aktif di berbagai kegiatan bazar dan pameran bersama istrinya. Merasa sudah punya pelanggan yang banyak, keduanya kemudian mencoba peruntungan untuk membuka usaha warung bandeng presto sekaligus me-launching bisnis Rumoh Ummy pada 30 Desember 2012.
“Sayangnya tiga hari setelah launching, usaha langsung tutup, karena tidak mampu mengaktifkan tim bekerja sesuai jadwal. Kerugian pertama sudah diderita dengan biaya yang terlanjur dikeluarkan untuk menyiapkan warung,” kata Ivan sambil mengenang perjuangannya merintis usaha bisnis, Banda Aceh, Kamis (1/8/2024).
Tak putus asa berjuang, pada tahun 2013, Ivan kemudian menambah daftar menu sajian lainnya yaitu brownies. Ivan terus mengembangkan usahanya hingga Rumoh Ummy menyediakan varian bolu.
Pada tahun 2014, saat mengikuti pameran yang diadakan oleh Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (PLUT-KUMKM) Aceh Besar di Suzuya Mall, Ivan mendapat tawaran untuk titip produk di supermarket tersebut. Tawaran itu menjadi titik balik dari perkembangan usahanya.
Perjalanan Ivan dalam merintis usaha kuliner tidak berhenti di situ saja. Pada tahun 2015, ia mulai melayani permintaan kue kotak dan nasi kotak dalam partai kecil dan besar sehingga tahun 2016 unit catering pun lahir. Namun ujian turut menghampiri pasangan Ivan-Vina ini saat mengalami kecelakaan tunggal yang nyaris merenggut jiwa keduanya sepulang melakukan promosi ke Langsa. Selain kerugian akibat kecelakaan, manajemen usaha yang masih rapuh juga berakibat kelalaian hingga tertipu oleh supplier yang hampir mencapai nilai seratus juta rupiah. Nilai yang sangat besar pada masa itu.
Tidak menyerah begitu saja. Berkat do’a ibunda serta dukungan moril-materil dari teman-teman SMA-nya dulu, Ivan bangkit kembali. Dari tahun ke tahun, usahanya mulai mengalami perkembangan. Tahun 2017, distribusi produk bakery sudah merambah ke Pidie dan Aceh Jaya. Sempat juga selama tiga tahun distribusinya hingga ke Langsa, Meulaboh dan Sabang.
“Selanjutnya pada 17 Ramadhan di 2021 Kedai Roti Rumoh Ummy resmi kami buka. Bahkan di tahun 2023 sudah menangani catering makanan pasien pada salah satu rumah sakit di Banda Aceh,” ujarnya.
Inovasi menjadi faktor penting keberhasilan mereka. Rumoh Ummy mengusung konsep Rumah Produksi Terpadu (RPT). Salah satu kunci keberhasilan Rumoh Ummy adalah pada model bisnisnya yang berbeda dengan usaha kuliner lainnya. Rumoh Ummy memiliki tiga unit kegiatan produksi yang saling mendukung, yaitu (1) Dapur Bakery, roti, dessert dan jajanan pasar, (2) Dapur Catering, (3) Kedai Roti, snack, jajanan, minuman dan lauk.
Rumoh Ummy juga memiliki 3 unit tim kerja lapangan untuk kegiatan: (1) Catering prasmanan, nasi kotak dan kue kotak, (2) Distribusi produk bakery dan jajanan pasar untuk swalayan, (3) Lapak lauk makan siang dan jasa rantangan
Kemudian keberagaman dan kualitas menu makanan yang ditawarkan juga menjadi keunggulan Rumoh Ummy. Produk unggulan Kedai seperti aneka cake, Jajanan Pasar, aneka dessert, pancake durian, aneka roti, Donat, dan minuman kekinian. Sementara menu unggulan Catering seperti kuwah beulangong, manok bak kala, sie reuboh, keumamah, dan aneka makanan tradisional aceh lainnya serta aneka menu nusantara.
Adapun info pemesanan produk Rumoh Ummy, untuk jasa catering bisa menghubungi ke nomor 0822-7433-2291. Sementara untuk produk kedai dan jajanan lainnya bisa dihubungi ke nomor 0822-7330-0991. Atau bisa juga melalui Direct Message (DM) via Instagram ke akun @rumoh.ummy.
Rumoh Ummy telah memiliki Sertifikat Halal MPU Aceh, Laik Hygiene Dinkes Tipe B, PIRT serta ISO 22000-2028 (Food Safety) dan ISO 9001-2015 (Quality Management System).
Rumoh Ummy juga memperoleh penghargaan produktivitas dari Gubernur Aceh berupa sertifikat Siddhakarya pada tahun 2022.
Ivan mengatakan, situasi yang memotivasi dirinya terus semangat berjuang dalam bisnis kuliner ini karena sebelumnya ia bersama keluarga pernah tinggal di Australia. Di sana, Ivan menjadi lebih memahami tentang adanya ancaman yang tidak terlihat jelas dalam hal keamanan pangan. Artinya makanan yang dikonsumsi umat manusia dari waktu ke waktu semakin rawan, baik dari sisi kesehatan bahkan hingga soal kehalalannya.
“Rumoh Ummy fokus pada industri makanan dan bertekad untuk menjadi bagian industri pangan dunia. Kami berkomitmen pada terwujudnya keamanan, kesehatan dan kehalalan pangan yang bertanggungjawab untuk umat,” terang Ivan menjelaskan motivasinya. Bahkan dua bulan lalu, Ivan sempat melakukan survey kondisi dan peluang memfasilitasi makanan jamaah haji dan umrah di kota Mekkah.
Pengusaha Rumoh Ummy ini mengakui bahwa usahanya telah membawa keberkahan untuk dirinya. Dengan usaha kuliner ini, Ivan dan keluarga bisa menemukan kebebasan dalam menentukan waktu dan finansial.
Bahkan, ia merasa semakin bertanggung jawab untuk menjadi insan yang lebih baik, baik itu untuk karyawan maupun pelanggan. Baginya, bisnis kuliner menjadi sarana dakwah bagi umat.
Di samping itu, Ivan rupanya juga masih menyimpan impian yang ingin sekali ia wujudkan. Salah satunya, ia ingin mendirikan sebuah yayasan yang akan mengambil alih setengah dari kepemilikan usaha ini. Rumoh Ummy menjadi penyangga finansial untuk misi yayasan tersebut.
Impian selanjutnya, ia ingin mendirikan Rumah Produksi Terpadu Standar Global (RPT-SG). Impian ini sekarang mulai ia rintis, terutama untuk menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut.
“Impian lainnya, kita berharap juga akan melahirkan konsorsium industri pangan yang menduplikasi bisnis ini dan mengembangkannya menjadi sumber ekonomi umat di masa depan sekaligus menjadi amal jariyah di akhirat kelak,” pungkasnya. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News