Seruan Hati di Masjid Muslim Pancasila, Khutbah Menggetarkan Hati dari H Musannif
THEACEHPOST.COM | Jantho – Di bawah langit biru cerah Kota Jantho, Gampong Jantho Baru, Aceh Besar, hari itu Masjid Baiturrahmah, yang juga dikenal sebagai Masjid Muslim Pancasila, dipenuhi jamaah yang haus akan pencerahan.
Mereka datang bukan hanya untuk menunaikan ibadah Jumat, tetapi juga untuk mendengarkan sosok kharismatik yang telah lama menjadi panutan, H Musannif, Pimpinan Yayasan Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kalee, Jumat (26/07/2024).
H Musannif, dengan sorot mata penuh kebijaksanaan, menaiki mimbar.
Ia mengingatkan bahwa menjaga tokoh agama dan ulama adalah tanggung jawab setiap umat Islam, terutama di tanah Aceh yang kaya akan sejarah perjuangan dan keilmuan Islam.
“Kita, umat Islam di Aceh, harus senantiasa menjaga dan menghormati para tokoh agama serta ulama yang selama ini menjadi penjaga ukhuwah Islamiyah,” ujarnya, dengan nada yang menggetarkan.
“Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 10: ‘Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.'”
Namun, khutbah itu tidak hanya berisi ajakan menjaga persatuan.
H Musannif juga memberikan peringatan keras tentang bahaya yang mengintai generasi muda melalui media sosial.
“Kita harus waspada terhadap para pendusta agama yang saat ini mencoba mempengaruhi generasi muda kita melalui media sosial. Mereka menyebarkan fitnah dan kebohongan yang dapat merusak akidah dan ukhuwah kita,” tegasnya.
Khutbah yang disampaikan oleh H Musannif itu seolah membuka mata dan hati setiap jamaah. Beliau mengajak seluruh umat untuk lebih kritis dalam menyaring informasi dan tetap berpegang teguh pada ajaran Islam yang murni.
“Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Hujurat ayat 6: ‘Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu’”.
Khutbah itu berakhir dengan doa yang khusyuk, memohon perlindungan dan petunjuk dari Allah SWT agar umat Islam di Aceh selalu dalam naungan-Nya.
Jamaah yang hadir di Masjid Muslim Pancasila hari itu pulang dengan hati yang lebih mantap dan semangat yang diperbaharui untuk menjaga ukhuwah dan menghindari fitnah yang menyesatkan.
Khutbah H Musannif bukan sekadar rangkaian kata-kata, melainkan seruan yang menggetarkan hati, mengingatkan kembali pentingnya menjaga kesatuan umat dan waspada terhadap pengaruh negatif yang bisa merusak akidah.
Masjid Baiturrahmah hari itu menjadi saksi bagaimana sebuah khutbah mampu merubah perspektif dan menguatkan iman para jamaahnya. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News