Daging Dam Jamaah dan Petugas Haji Akan Didistribusikan ke Tanah Air

Menko PMK, Muhadjir Effendy, saat meninjau perusahaan pengepakan daging di kawasan Mekkah, Arab Saudi. [Foto: Istimewa]

THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy, mengapresiasi perbaikan tata kelola dam yang dilakukan pada penyelenggaraan ibadah haji 2024.

banner 72x960

Dalam tahun ini,sebagian daging dam petugas dan jamaah haji Indonesia akan dikirim ke tanah air. Hal ini menurut Menko PMK merupakan terobosan yang perlu ditindaklanjuti dan dimasifkan pada masa yang akan datang.

Pernyataan ini disampaikan Menko PMK usai mengunjungi perusahaan pengepakan daging di kawasan Mekkah, Arab Saudi.

Turut mendampingi, Dubes Republik Indonesia untuk Arab Saudi, Abdul Aziz, Direktur Bina Haji Kementerian Agama, Arsyad Hidayat, dan Kepala Daerah Kerja Mekkah, KH Khalilurrahman.

“Kami tadi sudah mendiskusikan bermacam hal yang berkaitan dengan rencana mengirimkan daging kurban jamaah  haji Indonesia. Tahun ini kita belum mengirimkan secara besar-besaran, karena masih dalam proses trial,” ujar Muhadjir Effendy, di Mekkah, Jumat (5/7/2024).

Muhadjir menambahkan, untuk soal perizinan di Indonesia, dirinya mengucapkan terima kasih kepada kementerian dan lembaga terkait, mulai dari Kementerian Pertanian, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), hingga Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi.

Muhadjir Effendy juga mengungkapkan bahwa pihaknya bersama stakeholder terkait telah mengecek kesiapan daging kurban yang akan dikirimkan ke Indonesia.

“Dari BPOM juga sudah ada di sini  untuk memastikan proses mulai dari  penyembelihan, termasuk pengadaan kambing sampai selanjutnya jadi daging matang yang siap dikirim ke Indonesia itu sudah dipastikan aman sesuai dengan standar,” tutur Muhadjir.

Setiap proses pengepakan juga menjadi perhatian pemerintah, untuk memastikan daging yang dikirimkan ke tanah air layak dikonsumsi.

“Semua dipastikan bahwa berbagai macam penyakit dan bakteri termasuk Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) itu betul-betul mati sehingga kita memastikan bahwa membawa daging tersebut dalam keadaan aman ke Indonesia,” tandasnya.

Peluang Ekonomi Ekosistem Haji

Selain mengunjungi tempat pengepakan daging, Menko PMK bersama rombongan juga meninjau Rumah Potong Hewan (RPH) Ukaisyiyah di Mekkah. Di lokasi ini, Muhadjir Effendy melihat prosesi penyembelihan yang dilakukan.

“Kita berkewajiban untuk memastikan proses yang dilakukan sesuai dengan syariah, dan daging hasil sembelihan diserahkan kepada yang berhak,” kata Muhadjir.

Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir juga melihat adanya peluang pengiriman tenaga juru sembelih dari Indonesia. Berdasarkan keterangan pengelola RPH, di musim haji mereka mempekerjakan 5.000 tenaga penyembelih.

“Tadi kita ngomong-ngomong, dari syahbandar (pengelola RPH) menginginkan ada penyembelih dari Indonesia. Dia ingin ada 1.500 penyembelih untuk tahun depan, nanti Pak Dubes yang akan menindaklanjuti,” ungkap Muhadjir.

“Dan mungkin nanti ada kerja sama yang lain. Karena di sini kotoran dan kulit kambing dibuang begitu saja. Tadi juga mengusulkan ada kerja sama dari pelaku usaha di Indonesia yang sudah punya pengalaman di bidang penyamakan kulit itu juga bisa kerja sama dengan RPH di sini,” sambungnya.

Senada dengan Muhadjir, Dubes Abdul Aziz menyatakan akan menindaklanjuti peluang tersebut.

“Insyaallah apa yang disampaikan oleh Bapak Menko PMK akan kami upayakan ditindaklanjuti. Terutama karena ini perusahaan swasta, mungkin sebagai perwakilan pemerintah di Arab Saudi kami juga akan mengundang para swasta dari Indonesia. Mudah-mudahan bisa direalisasikan tahun depan,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Bina Haji Arsad Hidayat mengungkapkan, pada tahun ini tercatat baru ada  sekitar 6.500 petugas dan jamaah yang menyalurkan damnya pada RPH yang direkomendasikan pemerintah.

Selanjutnya sebanyak 4.500 ekor kambing disembelih dan disalurkan dagingnya di tanah suci, sementara 2.000 lainnya dagingnya akan disalurkan ke tanah air. (Akhyar)

Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News

Komentar Facebook