Bertukar Pikiran dengan Kadisdik, Ketum LEPADSI Sampaikan Ide Konstruktif untuk Pendidikan Aceh
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Lembaga Pemerhati dan Advokasi Syariat Islam (LEPADSI) melakukan kunjungan silaturahmi ke Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh, Banda Aceh, Kamis (4/7/2024). Kedatangan LEPADSI disambut langsung oleh Kadisdik Aceh, Marthunis, di ruang kerjanya.
Ketua Umum LEPADSI, Dr Azwar Abubakar, yang dihubungi media ini mengatakan, silaturahmi itu diagendakan untuk membicarakan dan menyampaikan ide-ide konstruktif terhadap dunia pendidikan Aceh ke depan.
Dalam pertemuan tersebut, Azwar Abubakar yang juga didampingi oleh Muhammad Balia, menyampaikan bahwa pendidikan di Aceh harus berbenah. Perencanaan anggaran untuk pendidikan tidak boleh lagi berorientasi pada proyek, tetapi harus ditekankan pada upaya peningkatan sumber daya manusia unggul.
“Kami sampaikan supaya orientasi pendidikan di Aceh itu bukan pada proyek, bukan kepada berapa duit yang harus dikeluarkan, tetapi kami ingin perubahan yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu,” ujar Azwar Abubakar.
Azwar menjelaskan, selama ini pihaknya memperhatikan bahwa kondisi dunia pendidikan di Aceh dalam keadaan memprihatinkan. Nilai pendidikan di Aceh masih jauh sekali rankingnya.
Padahal, kata Azwar, Aceh memiliki segudang ahli-ahli pendidikan, Aceh juga memiliki keistimewaan pada bidang pendidikan, dan memiliki sumber anggaran yang banyak sekali. Sehingga dengan semua itu, seharusnya Aceh sudah terbebas dari segala persoalan pendidikan.
“Masalah yang menerpa pendidikan di Aceh diantaranya terkait penyebaran dan kompetensi guru, kemudian soal manajemen berbasis sekolah yang belum optimal dilaksanakan, hingga teknologi informasi yang belum sepenuhnya diterapkan. Ini yang masih menjadi tantangan bagi kita semua untuk memajukan dunia pendidikan di Aceh,” kata Azwar.
Kemudian soal upaya peningkatan kompetensi guru. Menurut Azwar, ada banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kompetensi guru di Aceh, misalnya dengan menerapkan pola-pola Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), pola magang, hingga pola kampus.
“Jadi kalau bicara masalah kualifikasi dan kompetensi guru itu tidak semuanya harus dengan mengadakan kursus atau Bimbingan Teknis (Bimtek) di hotel-hotel, banyak cara lain yang bisa diterapkan dengan pendekatan kerja yang lebih kolaboratif. Jadi itu yang ingin kami sampaikan. Kita ingin perubahan nyata terjadi terhadap dunia pendidikan kita,” ungkapnya.
Sementara itu, Azwar menilai bahwa sosok Kadisdik Aceh, Marthunis, merupakan anak muda yang bisa diharapkan untuk memajukan dunia pendidikan. Azwar menyebut Marthunis memiliki kapabilitas untuk merestorasi dunia pendidikan di Aceh.
“Ternyata dalam pertemuan tadi, beliau (Marthunis) sepaham dengan kita, bahwa peningkatan mutu guru itu tidak harus dengan kursus di hotel. Kemudian ada ide-ide dari beliau yang memang masih perlu dimatangkan, tetapi sejalan dengan pikiran kita bahwa guru itu penting,” terang Azwar Abubakar yang juga Mantan Menteri PAN-RB ke 15 ini. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News