Secara Bertahap, Jamaah Haji Aceh Mulai Bergerak ke Madinah
THEACEHPOST.COM | Mekkah – Dimulai hari ini, 1 Juli 2024, jamaah haji asal Aceh akan bertolak ke Kota Madinah.
Secara bertahap, jamaah haji Aceh akan berangkat ke Madinah dimulai dari Kelompok Terbang (Kloter) 1 hingga seterusnya.
Jamaah haji Aceh akan melakukan ziarah dan ibadah di Madinah, usai puncak haji, bersama jamaah tanah air lainnya yang masuk gelombang II (tiba melalui Jeddah, pulang via Madinah).
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Aceh, Azhari mengatakan, secara bertahap jamaah haji Aceh akan bertolak dari Mekkah menuju Madinah.
“Kloter 1 mulai bergerak dari penginapan di Loulouat Al-Mashaer Hotel Wilayah Misfalah, dengan 10 armada bus Syirkah An-naqlah (asosiasi transportasi) Abu Sarhad ke Madinah pada Senin ini,” jelas Azhari.
Kata Azhari, pergerakan jamaah haji Aceh menuju Madinah akan berlangsung secara kontinyu hingga jamaah Kloter 12.
Azhari menambahkan, seluruh armada bus yang membawa jamaah tentu bus yang sudah memenuhi spesifikasi yang tertera di dalam perjanjian dengan pihak penyedia, diantaranya bus tersebut harus memiliki sistem pendinginan (Air Conditioner/AC) yang baik, memiliki toilet, dan ada kulkas kecil.
Kondisi mesin bus juga harus prima untuk menempuh perjalanan dari Mekkah menuju Madinah yang membutuhkan waktu tempuh kisaran 6-7 jam.
“Proses pergerakan jamaah haji Indonesia gelombang II dari Mekkah menuju Madina sudah berlangsung empat hari. Bus termasuk jamaah Aceh harus melakukan pemeriksaan dokumen terlebih dahulu di Terminal Hijrah sebelum memasuki Kota Nabi,” ungkap Azhari.
Azhari melanjutkan, setibanya di Kota Madinah, jamaah haji asal Aceh akan menetap di wilayah Markaziah Syimaliah, Gharbiyah, dan Janubiyah (sisi utara, barat, atau selatan masjid), sekitar 50-150 meter dari Masjid Nabawi.
Saat jamaah Aceh tiba di Madinah, Ketua PPIH Aceh mengingatkan bahwa umat Islam akan memperingati tahun baru Islam, 1 Muharram 1446 H, pada Minggu, 7 Juli 2024.
Di samping itu, Kepala Seksi Kesehatan PPIH Arab Saudi Daerah Kerja Madinah, dr Karmijono Pontjo Widianto mengatakan, suasana Madinah yang lebih tenang dan dekat dengan Masjid Nabawi akan menyamankan jamaah untuk berziarah dan beribadah.
Menurut Karmijono, secara berurutan jamaah haji sudah menjalani proses Wukuf di Arafah, menginap (mabit) di Muzdalifah, serta mabit di Mina. Kini saatnya jamaah bergembira menikmati ibadah haji di Kota Madinah.
“Jamaah haji semua sudah dalam kondisi kelelahan, petugas yang mendampingi dan mengawal jemaah juga dalam kondisi kelelahan, sehingga baiknya begitu sampai di Madinah, upayakan untuk istirahat sampai bugar. Karena ibadah Bapak/Ibu sudah selesai di Kota Mekkah,” kata Karmijono.
“Jamaah saat berada di Madinah ini harusnya santai, memulihkan kekuatan supaya nanti kembali ke tanah air dengan wajah yang lebih bugar,” tambah Karmijono.
Artinya, kata Karmijono, jamaah haji jangan terlalu memaksakan diri untuk menjalani ibadah, tetapi malah mengabaikan kondisi kesehatan.
Karmijono menyampaikan, faktor kelelahan memicu jamaah jatuh sakit. Karenanya, ia mengimbau agar jamaah menyesuaikan aktivitasnya selama berada di Kota Madinah.
“ini masih lanjutan jamaah yang mengalami kelelahan pasca Armuzna, kuncinya adalah kita harus menjaga jamaah agar jangan terlalu kelelahan. Aktivitasnya harus disesuaikan dengan kemampuan fisik masing-masing jamaah,” ujar Karmijono.
“Biasanya, jamaah terlalu antusias beribadah. Jika ditanya, jawabnya selalu tidak merasakan apa-apa, padahal kondisinya hilang nafsu makan. Kondisi demikian membuat tubuh semakin rentan dan harus segera dikonsultasikan ke petugas kesehatan untuk dirujuk ke rumah sakit Arab Saudi, dan tentunya akan kita rujuk,” ungkap Karmijono. (Akhyar)
Baca berita The Aceh Post lainnya di Google News