Pererat Ukhuwah Islamiyah, Sejumlah Ulama Berkumpul di Banda Aceh
THEACEHPOST.COM | Banda Aceh – Di sebuah warkop yang menyuguhkan kehangatan dan ketenangan di Banda Aceh, Selasa (4/6/2024) malam, berlangsung sebuah pertemuan ulama terkemuka Aceh, Ketua Yayasan Dayah Darul Ihsan H Musannif dan Pimpinan Dayah Mudi Mesjid Raya Samalanga, Teungku Haji Hasanoel Bashry atau yang akrab dikenal sebagai Abu Mudi.
Pertemuan ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting dalam dunia pesantren Aceh, di antaranya Tgk H Muhammad Faisal atau Ayah Faisal, Pimpinan Dayah Darul Ihsan Abu Krueng Kalee, Tgk Bustami Abu Daud Zamzami, Pimpinan Dayah Riyadhus Shalihin, serta Sekjen Majelis Tastafi Pusat, Dr Tgk H Muntasir A Kadir, MA (Ayah Mun).
Abu Mudi yang baru saja selesai menghadiri rapat pembukaan sidang di Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh mengenai penyembelihan dan pencucian bahan pangan dan non pangan, langsung bergegas menuju tempat pertemuan.
Di sana, H Musannif sudah menunggu dengan penuh antusiasme untuk membahas penguatan silaturahim dan ukhuwah Islamiyah.
Dalam suasana penuh keakraban dan kehangatan, para ulama tersebut saling berbincang mengenai pentingnya mempererat tali persaudaraan di tengah umat.
H Musannif membuka percakapan dengan menyampaikan bahwa silaturahmi adalah jembatan yang menghubungkan hati-hati yang rindu akan kebersamaan dalam menjalankan ketaatan kepada tuhan.
“Dengan silaturahmi, kita tidak hanya memperkuat ukhuwah, tetapi juga memperteguh iman dan takwa,” ujar H Musannif.
Abu Mudi menambahkan dengan penuh kebijaksanaan, ukhuwah Islamiyah adalah fondasi utama dalam membangun masyarakat yang harmonis dan kuat.
“Dalam setiap jalinan silaturahmi, kita menemukan kekuatan untuk menghadapi berbagai tantangan dan ujian. Kebersamaan dalam kebaikan adalah kunci untuk mencapai ridha Allah Swt,” ujar Abu Mudi.
Diskusi berlanjut dengan pembahasan mengenai program-program yang dapat memperkuat ukhuwah di kalangan santri dan masyarakat luas.
Tgk H Muhammad Faisal atau Ayah Faisal, turut memberikan pandangannya tentang pentingnya kolaborasi antara dayah-dayah dalam menyebarkan nilai-nilai Islam yang rahmatan lil ‘alamin.
“Kerjasama dan kebersamaan adalah kunci sukses dalam menjalankan dakwah dan pendidikan Islam. Kita harus saling mendukung dan menguatkan,” ujarnya.
Tgk Bustami Abu Daud Zamzami menambahkan, dalam setiap langkah, mari kita senantiasa mengingat tujuan utama yaitu mencari ridha Allah Swt.
“Dengan bersatu, kita dapat mencapai lebih banyak dan membawa manfaat yang lebih besar bagi umat,” ungkapnya.
Ayah Mun, sebagai Sekjen Majelis Tastafi Pusat, menekankan pentingnya menjaga keikhlasan dalam setiap upaya yang dilakukan.
“Keikhlasan adalah inti dari setiap amal. Mari kita niatkan setiap langkah dan usaha kita hanya untuk Allah Swt, agar setiap tindakan kita mendapatkan keberkahan dan ridha-Nya,” ujarnya.
Pertemuan ini ditutup dengan doa bersama, memohon kepada Allah Swt agar senantiasa memberikan petunjuk dan kekuatan dalam setiap langkah perjuangan mereka.
Dengan penuh harap, para ulama ini berharap silaturahmi yang terjalin dapat terus memperkuat ukhuwah Islamiyah di Aceh, membawa kedamaian dan kesejahteraan bagi seluruh umat.
Malam itu, warkop sederhana di Banda Aceh menjadi saksi bisu dari pertemuan penuh makna antara para ulama yang bertekad untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan umat.
Diharapkan pertemuan ini menjadi inspirasi bagi seluruh umat Islam untuk selalu menjalin silaturahmi, mempererat ukhuwah, dan bersama-sama membangun masyarakat yang lebih baik, harmonis, dan penuh berkah. (Akhyar)