Tsunami Aceh Mengajarkan Konsep Takdir dari Allah
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Peristiwa gempa dan tsunami Aceh pada 26 Desember 2004 mengandung hikmah bagaimana Allah mengajarkan konsep takdir kepada hamba-Nya. Tingkat kemampuan masyarakat Aceh bangkit dari peristiwa tsunami sangat baik karena memahami konsep itu.
Hal tersebut disampaikan oleh Dr Tgk Amri Fatmi Lc MA saat mengisi tausiah memperingati 19 tahun tsunami Aceh di Halaman Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Selasa, 26 Desember 2023.
Tgk Amri menyampaikan Aceh menjadi pedoman bagaimana bangkit setelah tsunami. Hal ini berbeda ketika tsunami melanda Jepang. Di Jepang, korban tsunami sampai melakukan bunuh diri karena tidak sanggup menghadapi dampak dari bencana itu.
“Di Aceh, orang yang selamat (dari tsunami) bersyukur, dan kemudian mendoakan korban yang meninggal,” tuturnya.
Menurut ulama ahlus sunnah, lanjut Tgk Amri, semua yang terjadi dalam kehidupan wajib diimani bahwa itu terjadi karena takdir dan qadha dari Allah Swt. Siapa yang tidak beriman dengan hal itu bisa jadi kafir.
Tgk Amri mengutip ayat 22-23 Surat Al-Hadid yang berbunyi setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh, yang demikian itu mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan jangan pula terlalu gembira terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.
Tgk menjelaskan takdir dapat terjadi tanpa campur tangan manusia dan dengan campur tangan manusia. Tsunami adalah takdir merupakan contoh takdir tanpa campur tangan manusia. Sementara itu, konflik Aceh dulu yang berlangsung selama tiga dekade merupakan contoh takdir dengan campur tangan manusia.
“Semua yang ditakdirkan Allah punya hikmah yang baik dalam kehidupan,” terangnya. []