Khabib Nurmagomedov dan Bukti Bahwa Kepercayaan Kepada Allah Adalah di Atas Segalanya

Kata Gus Baha, “Apa yang kurang dari peradaban modern adalah berkurangnya keyakinan kepada Allah SWT”.

banner 72x960

Kita terhanyut dalam keraguan bahwa seolah Allah SWT jauh dengan kita. Seolah bahwa Allah SWT tidak mampu memenuhi kebutuhan kita. 

Padahal Allah SWT menegaskan bahwa dia dekat dengan kita. Padahal Allah SWT telah secara jelas meminta agar kita meminta kepadanya. 

Tapi kita jarang meminta kepad-Nya. Kita terlalu sibuk untuk menengadahkan tangan ke langit. Kita tidak terlalu yakin kepada Allah SWT meskipun di mulut kita berkata sebaliknya. 

Sesungguhnya, kalau mau jujur, itulah masalah kita hari ini. Kita menjadi peragu.

Aduhai, bagaimana mungkin kita bisa ragu sementara Allah SWT adalah Tuhan yang mengatur seluruh kehidupan kita,  dialah yang memenuhi semua kebutuhan kita. Semuanya. Tak ada kecuali. Jadi,  bagaimana mungkin kita jadi peragu? 

Bagaimana mungkin kita menjadi malas meminta kepada-Nya sementara dia terus mengatur kehidupan kita dan seluruh jagad semesta raya? 

Belajar dari Khabib 

Tidak diragukan lagi, ada korelasi yang sangat kuat antara torehan kemenangan sempurna Khabib Nurmagomedov dengan keyakinannya kepada Allah. 

Simaklah pernyataan  Khabib ini: “When Allah is With You, Nobody Can Beat You. You Have To Believe This”. 

Artinya, “Ketika Allah SWT bersama kamu, maka siapapun tak akan bisa menjatuhkanmu (mengalahkanmu). Kamu harus percaya itu”. 

Khabib selalu melakukan shalat. Berdoa dan sujud syukur. Dia mengangkat tangannya ke langit menunjukkan bahwa dia sadar Allah lah yang memberinya kemenangan. Itu artinya dia selalu menyandarkan dirinya kepada Allah SWT. 

Itu tidak akan terjadi kalau bukan karena adanya iman yang kokoh. Iman yang telah ditanam begitu kokoh semenjak kecil oleh orang tua dan gurunya. 

Kalau kita membaca sejarah orang-orang yang shalih. Begitulah keyakinan mereka. Allah SWT selalu di hati mereka. Tak pernah ragu sedikitpun dan juga tidak pernah melepaskan sedikitpun dirinya dengan Allah SWT.

Allah SWT adalah tempat mereka meminta dan mereka yakin bahwa Allah lah yang mampu memenuhi kebutuhan hamba-hamba-Nya. Tidak ada selain-Nya yang mampu. Itu sebab, mereka tidak pernah menjauh dari-Nya.

Dan, dengan bekal itu kita menyaksikan bagaimana Allah SWT memberikan kejayaan kepada umat Islam terdahulu.

Kalau kita telah menyandarkan diri kita kepada Allah SWT, sehingga Allah SWT pun bersama kita, maka seperti kata Khabib: “Nobody can beat you (Tak akan ada siapapun yang bisa menjatuhkanmu).”

Sungguh, itu adalah keimanan yang sangat kokoh. Keimanan yang tak akan lahir secara tiba-tiba. Melainkan keimanan yang dipupuk secara rutin oleh pendidikan yang Rabbaniyah

Pada faktanya, tidak mudah menghadirkan Allah di dalam hati kita. Buktinya adalah seberapa sering kita bisa khusyu’ dalam shalat kita? 

Ya kita semua akan merasakan perlunya perjuangan yang kuat untuk menghadirkan Allah di dalam dada kita. Bagaimana kita dapat merasakan kehadiran Allah SWT jika dalam shalat saja kita tidak sadar bahwa kita sedang “berkomunukasi langsung” dengan-Nya?

Atau, bagaimana mungkin kita dapat merasakan kehadiran Allah SWT di dalam hati kita jika shalat saja kita masih jarang? Bagaimana mungkin kita dapat merasakan kehadiran Allah SWT jika hati kita masih diselimuti kegelapan maksiat? 

Ya Allah, ampunilah kami hamba-Mu yang hina ini. Bimbinglah kami untuk senantiasa taat kepada-Mu. Bantulah kami untuk mengingat-Mu dan bersyukur kepada-Mu.

Wallahua’lam bishshawab

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *