Psikolog Ingatkan Bahayanya Pengaruh Kata Kasar

Direktur Psikodista Konsultan Dra Nur Janah Alsharafi Psikolog MM.

Theacehpost.com | BANDA ACEH – Mengeluarkan kata kasar menguras energi negatif dan hormin stres yang sifatnya destruktif (merusak) diri maupun orang lain. Hal ini mempengaruhi kesehatan mental orang tersebut maupun orang lain yang mendengarnya.

banner 72x960

Hal tersebut disampaikan Direktur Psikodista Konsultan Dra Nur Janah Alsharafi Psikolog MM kepada Theacehpost.com, Banda Aceh, Senin, 19 Juni 2023.

“Pola asuh dalam keluarga, lingkungan sosial, pendidikan, agama dan masih banyak hal lain yang jadi penyebab perilaku tersebut,” ujarnya,

Cara mengubahnya adalah dengan memberikan psikoedukasi pada individu-individu yang memiliki kebiasan berkata kasar, memberikan wawasan tentang makna berkata positif, dan memberikan bimbingan sekaligys pendampingan agar yang bersangkutan dapat secara konsisten mengembangkan habit baru, yaitu berkata positif, lembut, dan sopan.

Banyak sebaran kebencian di media sosial. Kata Nurjannah hal tersebut ibarat racun, virus yang secara perlahan masuk dalam memory traces (jejak ingatan).

“Kata-kata negatif, ujaran kebencian, kata2 kasar dan sejenis secara perlahann akan diserap oleh indra pendengaran dan “duduk manis” dalam ingatan.  Hal ini akan berpengaruh pada pola pikir, karakter dan perilaku individu maupun masyarakat secara perlahan dan sebagian besar secara tak sadar,” ungkapnya.

Secara psikologi, bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi di media sosial dan tatap muka hendaknya memenuhi kaidah komunikasi efektif seperti jelas, lengkap, benar, singkat, dan sopan. Namun juga sesuai dengan audiens baik dari sisi gender, usia, pendidikan, dan lainnya.

Lanjut Nurjannah, berdasarkan penelitian Wijaya dan Godwin (2012) menemukan aktivitas jejaring sosial memberikan pengaruh dalam kehidupan dunia nyata pada remaja, baik secara prososial maupun antisosial.

“Kata-kata positif bersifat konstruktif akan memperkuat karakter positif termasuk perilaku prososial. Kata-kata negatif bersifat destruktif, akan memperkuat karakter negatif termasuk perilaku antisosial,” tutupnya. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *