Pejabat Pemprov Disandera KKB, Pasukan Raider “Serbu” Kantor Gubernur Aceh
Theacehpost.com | BANDA ACEH – Sekitar pukul 09.00 WIB pasukan tempur Batalyon Infanteri Raider 112/Dharma Jaya melakukan aksi pembebasan sandera di Kantor Gubernur Aceh, Banda Aceh, Jumat, 9 Oktober 2020.
Diketahui, peristiwa itu terjadi akibat terkikisnya pertumbuhan ekonomi masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang berdampak pada meningkatnya kasus kriminalitas di kalangan masyarakat dan mengancam keamanan wilayah.
Imbasnya, para kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan aksi-aksi anarkis, sehingga menimbulkan keresahan masyarakat, bahkan menculik, menyandera, serta mengancam keselamatan pejabat pemerintah.
Dalam situasi yang genting itu, Panglima Kodam Iskandar Muda, Mayjen TNI Hassanudin memerintahkan Danyonif Raider 112/Dharma Jaya untuk melaksanakan operasi pembebasan sandera yang dilakukan KKB di Kantor Gubernur Aceh.
Tak butuh waktu lama, Danyonif Raider 112/DJ, Letkol Inf Syarifuddin Liwang melaksanakan perencanaan dan persiapan untuk operasi tersebut.
Tim pembebasan sandera langsung dibentuk. Danyonif Raider 112/DJ membentuk dua tim, yakni pasukan tim darat dan udara dengan melibatkan 52 prajurit.
Selain prajurit, Danyonif Raider 112/DJ juga turut mengerahkan masing-masing dua unit kendaraan taktis (Rantis) pertempuran jarak dekat (PJD) dan kendaraan tempur (Ranpur) Anoa, 10 sepeda motor trail dan satu unit helikopter.
Tim udara dan darat bergerak ke Kantor Gubernur Aceh secara serentak. Saat tiba di lokasi kejadian, tim darat langsung melaksanakan serbuan dengan cepat ke sasaran.
Terjadi kontak senjata antara tim darat dan KKB saat aksi penyelematan sandera. Hasilnya, anggota KKB yang berada di pos jaga tewas akibat tembakan terukur dari pasukan elite TNI AD ini.
Usai berhasil melumpuhkan musuh, sejumlah prajurit dengan cepat masuk ke dalam gedung untuk membebaskan sandera. Sementara pasukan udara yang tiba dengan menggunakan helikopter bertugas mengamankan area luar gedung.
Semboyan cepat, senyap dan tepat pantas disematkan oleh satuan pemukul Kodam IM ini. Pasalnya, tak butuh waktu lama mereka berhasil menyelamatkan sandera dan kemudian mengevakuasinya ke tempat aman.
Untuk diketahui, aksi tersebut bukanlah kejadian sebenarnya, melainkan merupakan latihan pemantapan Batalyon Infanteri Raider 112/DJ.
“Ini merupakan program latihan. Alhamdulillah, program ini berjalan sesuai yang direncanakan dan saya cukup puas melihat pelaksanaannya,” ujar Pangdam IM.
Panglima menjelaskan, walaupun dalam kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini, Kodam IM akan tetap melaksanakan program latihan dan program kesiapsiagaan dalam rangka menjaga, memelihara dan meningkatkan kemampuan satuan di jajaran Kodam IM.
“Tentunya latihan ini merupakan suatu kebutuhan dan setiap saat, satuan saya siap digerakkan dan dikerahkan menerima tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepada kami,” pungkas Pangdam IM.
Sebagai informasi, Kodam IM memiliki enam satuan Raider yang didukung oleh satuan bantuan tempur (Satbanpur), meliputi Yonkav, Yon Armed, Zipur, dan Den Arhanud, yang mempunyai alutsista modern guna mencegah dan menangkal setiap ancaman terhadap kedaulatan NKRI.