Terkait Kemunculan Harimau Sumatra, KSDA dan TNGL Lakukan Mitigasi dan Patroli

Tim KSDA dan TNGL saat melakukan pengecekan, mitigasi dan patroli di kawasan hutan masuknya harimau ke wilayah lokasi PLTMH. (Dok KSDA Agara)

Theacehpost.com | ACEH TENGGARA – Petugas Resort Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) wilayah 15 Aceh Tenggara dan Gayo lues bersama dengan Resort TNGL Pulo Gadung Kecamatan Darul Hasanah dibantu pihak NGO melakukan pengecekan, mitigasi dan patroli malam bersama di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) lokasi munculnya harimau Sumatra pada Sabtu dan Minggu, 10-11 Desember 2022.

banner 72x960

Hal tersebut disampaikan Kepala Resort KSDA wilayah 15 Aceh Tenggara dan Gayo Lues, Suherman Pinim kepada Theacehpost.com, Selasa, 13 Desember 2022.

Dikatakannya, begitu adanya kemunculan harimau di lokasi PLTMH yang terekam CCTV pada Kamis malam, 8 Desember 2022 lalu, pihaknya merespon dengan melakukan pengecekan, melakukan mitigasi dan patroli malam di lokasi kejadian, tim dikomandoi oleh Sahnan Abadi selaku Kepala Resort TNGL Pulo Gadung.

Tim bersama pihak keamanan dari PLTMH melakukan pemasangan papan imbauan di beberapa titik di kawasan tersebut, juga dibantu Wildlife Conservation Society (WCS).

Imbauan tersebut bertuliskan, dilarang memburu, menembak, memasang jerat satwa yang dilindungi, dan melakukan aktifitas perambahan hutan, menebang pohon di dalam kawasan Taman Nasional Gunung Leuser.

“Sementara untuk patroli malam tim melakukan penghalauan terhadap hewan buas tersebut, sehingga satwa liar itu kembali jauh masuk kehutan atau alam habitatnya,” pungkasnya.

Suherman berharap kepada warga, agar selalu waspada dan jangan melakukan hal hal seperti yang ada di papan imbauan.

Sebagaimana diketahui, seekor harimau Sumatra terekam camera CCTV berkeliaran di kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) Lawe Sikap, Desa Batu Mbulan 1, Kecamatan Babussalam, Kabupaten Aceh Tenggara (Agara), pada Kamis 8 Desember 2022 malam.

Munculnya satwa liar itu sempat membuat heboh warga Aceh Tenggara, terutama warga sekitar PLTM menjadi cemas dan takut. []

Komentar Facebook

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *